Jeruju (Acanthus ilicifolius L.)
Acanthus ilicifolius L., yang dikenal dengan sejumlah nama setempat seperti jeruju hitam, daruyu, dan darulu, adalah sebuah tanaman herba yang memiliki banyak manfaat dan tersebar luas di wilayah Asia Tenggara dan Pasifik. Tanaman ini memiliki ciri khas yang unik dan berbagai kegunaan dalam pengobatan tradisional serta kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.
Menurut Rudiyanto (2015), tumbuhan Acanthus ilicifolius L. dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
- Kingdom : Plantae
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Lamiales
- Familia : Acanthaceae
- Genus : Acanthus
- Spesies : Acanthus ilicifolius L.
Deskripsi dan Habitat
Acanthus ilicifolius L. adalah tanaman herba rendah yang biasanya tumbuh hingga mencapai ketinggian sekitar 2 meter. Cabang-cabangnya umumnya tumbuh tegak, meskipun cenderung kurus seiring bertambahnya usia tanaman. Percabangan terutama terjadi pada bagian-bagian yang lebih tua dari tanaman ini. Salah satu karakteristik menarik dari Acanthus ilicifolius adalah akar udaranya yang muncul dari permukaan bawah batang horizontalnya, memberikan dukungan ekstra dan mengkonsolidasi bagian tanaman tersebut.
Ciri-Ciri Daun
Daun Acanthus ilicifolius memiliki dua sayap gagang yang berduri dan terletak pada tangkainya. Permukaan daunnya halus, sementara tepi daun bisa bervariasi, seperti zigzag atau bergerigi besar-besar yang menyerupai gergaji, atau agak rata dan secara perlahan menyempit menuju pangkal. Daunnya memiliki bentuk lanset lebar dan ujungnya meruncing dengan duri yang tajam. Ukuran daunnya bervariasi antara 9 hingga 30 cm panjangnya dan 4 hingga 12 cm lebar.
Karakteristik Bunga
Bunga Acanthus ilicifolius memiliki mahkota berwarna biru muda hingga ungu lembayung, kadang-kadang juga berwarna agak putih. Tandan bunga yang mereka hasilkan memiliki panjang sekitar 10 hingga 20 cm, sementara ukuran bunganya sendiri berkisar antara 5 hingga 4 cm. Setiap bunga memiliki satu pinak daun penutup utama dan dua sekunder. Yang menarik, pinak daun penutup tersebut tetap menempel pada bunga sepanjang hidupnya. Bunga-bunga ini terletak di ujung ranting tanaman dalam formasi bulir.
Baca Juga : Sebaran Jenis-Jenis Mangrove Di Indonesia
Karakteristik Buah
Buah Acanthus ilicifolius memiliki warna hijau cerah saat masih muda dan permukaannya licin mengkilat. Bentuk buahnya bulat lonjong, hampir menyerupai buah melinjo. Ukuran buahnya sekitar 2,5 hingga 3 cm panjangnya, dengan biji berukuran sekitar 10 mm.
Ekologi dan Distribusi
Tanaman ini biasanya dapat ditemukan di daerah pantai, terutama di atau dekat hutan bakau. Acanthus ilicifolius memiliki karakteristik unik sebagai tanaman herba yang tumbuh rendah dan kuat. Kemampuannya untuk menyebar secara vegetatif melalui perakarannya yang tumbuh dari batang horizontal memungkinkannya membentuk bagian yang besar dan kukuh dalam ekosistem bakau. Bunga-bunga tanaman ini kemungkinan besar diserbuki oleh burung dan serangga, sementara bijinya dapat tersebar oleh angin hingga sejauh 2 meter. Di Bali, Acanthus ilicifolius berbuah khususnya pada bulan Agustus.
Distribusi alami Acanthus ilicifolius sangat luas, meliputi wilayah dari India hingga Australia tropis, Filipina, dan Kepulauan Pasifik barat. Tanaman ini juga dapat ditemukan di seluruh Indonesia. Kehadirannya yang umum di berbagai wilayah ini membuatnya menjadi bagian penting dalam ekosistem pantai dan bakau di daerah tersebut.
Baca Juga
Manfaat dan Kegunaan
Acanthus ilicifolius memiliki sejumlah manfaat yang penting dalam pengobatan tradisional dan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Salah satu manfaat utamanya adalah penggunaan buahnya yang ditumbuk sebagai "pembersih" darah. Selain itu, buah ini juga digunakan untuk mengatasi kulit yang terbakar. Daun dari tanaman ini memiliki sifat yang dapat mengobati penyakit reumatik, sehingga sering digunakan dalam pengobatan tradisional.
Jeruju (Acanthus ilicifolius L.) mengandung berbagai senyawa kimia seperti flavonoid, alkaloid, dan tanin, sebagaimana dicatat oleh Binar & Retno pada tahun 2008. Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Mukarlina et al. pada tahun 2014 juga menunjukkan bahwa Jeruju (Acanthus ilicifolius L.) mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, terpenoid, dan fenol.
Selain itu, perasan buah atau akarnya kadang-kadang digunakan untuk mengatasi racun gigitan ular atau terkena panah beracun. Biji Acanthus ilicifolius juga memiliki kegunaan, konon dapat membantu mengatasi serangan cacing dalam pencernaan. Manfaat-manfaat ini membuat tanaman ini menjadi sumber penting dalam pengobatan tradisional masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah tempatnya tumbuh.
Tidak hanya dalam pengobatan, Acanthus ilicifolius juga memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa masyarakat setempat menggunakan tanaman ini sebagai pakan ternak, mengingat karakteristik vegetatifnya yang melimpah.
Catatan tentang Taksonomi
Terdapat kecenderungan untuk memperlakukan Acanthus ilicifolius bersama dengan dua spesies serupa, yaitu Acanthus ebracteatus dan Acanthus volubilis, sebagai satu jenis yang sama. Hal ini menunjukkan tingkat kesamaan antara ketiga spesies ini dalam hal morfologi dan karakteristiknya. Kendati demikian, perbedaan antara spesies-spesies tersebut dapat terletak pada karakteristik detail yang mungkin hanya dapat ditemukan dalam studi taksonomi yang lebih mendalam.
Baca Juga : Gigi Gajah (Aegiceras corniculatum (L.) Blanco)
Acanthus ilicifolius L. adalah tanaman herba yang memiliki ciri-ciri unik dan beragam manfaat. Distribusi alaminya yang luas, dari India hingga Australia tropis, dan kemampuannya untuk tumbuh dengan subur di daerah pantai dan bakau menjadikannya salah satu komponen penting dalam ekosistem mangrove di wilayah-wilayah tersebut. Manfaatnya dalam pengobatan tradisional dan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat menunjukkan pentingnya tanaman ini dalam budaya dan ekonomi lokal. Meskipun ada beberapa kesamaan dengan spesies sejenis, Acanthus ilicifolius memiliki karakteristik khas yang membedakannya dan membuatnya menarik untuk dipelajari lebih lanjut dalam konteks botani dan ekologi.