Mengenal Tanaman Rosella dan Segala Potensinya
Rumah Tani - Tanaman rosella merah (Hibiscus sabdariffa L.) telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai tanaman hias berkelopak bunga indah dan berwarna merah hati. Namun, di balik kecantikannya, tanaman ini ternyata menyimpan sejumlah manfaat kesehatan yang luar biasa. Rosella, yang berasal dari Afrika dan Timur Tengah, telah berkembang menjadi tanaman semusim yang tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis. Meskipun awalnya hanya dianggap sebagai tanaman hias dan pagar, kini rosella semakin dikenal sebagai sumber nutrisi tinggi dan memiliki beragam khasiat medis.
Rosella mengandung berbagai zat yang sangat penting bagi kesehatan manusia, seperti vitamin C, vitamin D, vitamin B1, B2, niasin, riboflavin, betakaroten, zat besi, asam amino, polisakarida, omega 3, dan kalsium dalam jumlah yang cukup tinggi. Kelopak bunga segar rosella mengandung 260-280 mg vitamin C per 100 g, tiga kali lipat lebih tinggi dibanding buah anggur hitam, sembilan kali lipat jeruk citrus, sepuluh kali lipat lebih besar dari buah belimbing, dan lima kali lipat dibanding vitamin C di dalam buah jambu biji. Rasa asam dalam bunga rosella, yang berasal dari campuran asam askorbat, asam sitrat, dan asam malat, memberikan tambahan manfaat bagi tubuh. Selain itu, kandungan serat yang tinggi juga dapat melancarkan sistem pencernaan dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Baca Juga : Wisata Kebun Kurma Pasuruan
Menurut penelitian oleh Devung (2014), kelopak rosella memiliki potensi medis yang signifikan. Ekstrak dari kelopak rosella telah direkomendasikan untuk menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati cacingan, memiliki efek anti-kejang, dan bahkan mampu mengatasi luka bakar dan kaki pecah-pecah. Rosella bukan hanya sekadar tanaman hias, tetapi juga merupakan pilihan alami untuk perawatan kesehatan.
Rosella memperbanyak diri melalui biji, dan keberhasilan budidayanya dimulai dengan penggunaan benih berkualitas tinggi. Sayangnya, kendala yang dihadapi dalam budidaya rosella adalah kurangnya ketersediaan benih dengan mutu yang baik, terutama benih yang telah disimpan dalam waktu yang lama. Penyimpanan biji rosella hanya menggunakan kantong plastik dan diletakkan di tempat yang tidak sesuai dengan kondisi lingkungan dapat menjadi salah satu faktor penyebab kemunduran mutu benih.
Masalah umum dalam budidaya tanaman rosella adalah rendahnya produksi. Faktor-faktor seperti kemunduran mutu benih dan kurangnya upaya untuk mengembangkan budidaya tanaman rosella menjadi penyebab utama rendahnya produksi tersebut. Penyimpanan biji yang tidak sesuai dengan kriteria penyimpanan yang baik juga berperan dalam menurunkan kualitas benih. Kesalahan dalam penanganan pasca panen, seperti masa pengeringan hingga penyimpanan, dapat memengaruhi viabilitas benih dan mengakibatkan kemunduran mutu benih.
Baca Juga : Mengenal Kurma Sukari Si Manis dari Timur Tengah
Menurut Susilo (2005), permasalahan lain yang dihadapi dalam budidaya rosella adalah produksi tanaman yang masih rendah. Kendala lainnya adalah tingginya impor karung goni atau plastik dari luar negeri, yang mempengaruhi produksi serat batang rosella. Seiring dengan pertumbuhan industri pulp dan kertas, produksi serat batang rosella semakin menurun.
Tantangan serius dalam budidaya rosella juga melibatkan kurangnya tersedianya benih rosella dengan mutu yang sama baiknya dengan benih yang belum mengalami penyimpanan dalam waktu yang lama. Lama penyimpanan benih rosella menjadi faktor kunci yang menjadi kendala penyediaan benih yang berkualitas.
Penanganan pascapanen benih merupakan langkah kritis dalam mempertahankan mutu benih rosella. Kesalahan dalam proses ini dapat menyebabkan kemunduran mutu benih, yang mencakup perubahan fisik, fisiologis, dan genetis yang pada akhirnya mengurangi viabilitas benih. Faktor-faktor seperti kondisi lingkungan penyimpanan, lama penyimpanan, kemasan simpan, dan proses pemanenan menjadi penentu utama dalam menjaga kualitas benih.
Baca Juga : Kurma Ajwa, Manfaat Luar Biasa dari Pohon Kurma di Madinah
Dalam usaha mempertahankan viabilitas benih selama penyimpanan, penggunaan kemasan berperan penting. Sesuai dengan penelitian Copeland dan McDonald (1985), penggunaan wadah dan cara simpan benih sangat bergantung pada jenis benih, teknik pengepakan, lama penyimpanan, suhu, dan kelembaban ruang simpan. Selain itu, Justice dan Bass (2002) menekankan bahwa pilihan wadah dan cara penyimpanan benih perlu disesuaikan dengan kondisi-kondisi tersebut untuk memastikan keberhasilan penyimpanan benih tanaman rosella.
Dengan segala potensi kesehatan dan kegunaan industri yang dimilikinya, tanaman rosella merah tidak hanya memikat mata dengan kecantikan bunga merahnya, tetapi juga membawa manfaat luar biasa bagi kesehatan manusia dan perkembangan industri. Meskipun menghadapi sejumlah tantangan dalam budidayanya, upaya untuk meningkatkan mutu benih, meningkatkan produksi, dan mengoptimalkan penanganan pasca panen menjadi kunci keberhasilan dalam memanfaatkan potensi besar yang dimiliki oleh tanaman rosella merah.