Dissolved Oxygen, Image by freepic.diller on Freepik |
Dissolved Oxygen - Oksigen terlarut, sebuah unsur yang mendasar dan esensial bagi kehidupan di dalam lautan, memegang peran penting dalam menjaga kesuburan perairan. Dalam buku U.S. Navy Hydrographic (1959), dikemukakan bahwa kadar oksigen terlarut dapat diukur dengan menggunakan metode titrasi Winkler, sebuah teknik yang telah menjadi standar dalam pengukuran ini. Oksigen terlarut tidak hanya merupakan indikator keberhasilan proses fotosintesis oleh fitoplankton dan tanaman air, tetapi juga merupakan penunjang utama bagi berbagai organisme laut dalam melakukan proses pernapasan, metabolisme, serta pertukaran zat yang menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan.
Baca Juga : Mengenal Jenis dan Karakteristik Rawa Lebak
Dissolved Oxygen (Oksigen Terlarut)
Dalam proses alami, oksigen terlarut dapat berasal dari dua sumber utama. Pertama, melalui hasil fotosintesis oleh fitoplankton atau tanaman air lainnya. Proses ini merupakan kontribusi vital bagi kehidupan laut karena menghasilkan oksigen sebagai produk sampingan. Kedua, oksigen terlarut juga dapat didapatkan melalui difusi dari udara. Fenomena ini menjelaskan bagaimana oksigen dari atmosfer secara bertahap larut ke dalam air laut, membentuk sumber tambahan bagi organisme laut. Namun, perubahan dalam lingkungan perairan dapat memengaruhi distribusi dan ketersediaan oksigen terlarut.
Seiring dengan peningkatan limbah organik di perairan, terjadi penurunan kadar oksigen terlarut. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan bakteri untuk menguraikan zat organik menjadi zat anorganik, yang pada gilirannya mengonsumsi oksigen yang ada. Proses ini memicu persaingan antara organisme laut untuk mendapatkan sumber daya oksigen yang terbatas. Adapun kebutuhan oksigen tiap organisme dapat bervariasi tergantung pada jenis, stadium, dan aktifitasnya. Misalnya, kebutuhan oksigen untuk ikan dalam keadaan diam relatif lebih sedikit dibandingkan dengan saat bergerak atau memijah.
Baca Juga : Mengenal Rawa Pasang Surut
Terkait dengan distribusi oksigen dalam perairan, fenomena ini dapat dipengaruhi oleh kedalaman perairan. Secara umum, seiring dengan bertambahnya kedalaman, akan terjadi penurunan kadar oksigen terlarut. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya penetrasi cahaya matahari, yang mengurangi proses fotosintesis, serta oleh penggunaan oksigen untuk pernapasan dan oksidasi bahan organik dan anorganik. Dengan kata lain, semakin dalam perairan, semakin sedikit oksigen yang tersedia bagi organisme laut. Fenomena ini menjelaskan mengapa beberapa jenis ikan tertentu, yang mampu menggunakan oksigen dari udara bebas, memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap perairan dengan kadar oksigen terlarut yang rendah.
Dalam kaitannya dengan distribusi vertikal oksigen terlarut, dapat diamati bahwa sebarannya cenderung berbanding terbalik dengan kandungan CO2 dalam air. Hal ini sesuai dengan prinsip dasar fotosintesis, di mana tumbuhan atau fitoplankton mengonsumsi CO2 dan menghasilkan oksigen sebagai produk sampingan. Oleh karena itu, di permukaan air, di mana cahaya matahari lebih tersedia, seringkali terdapat konsentrasi oksigen yang lebih tinggi, sedangkan di kedalaman yang lebih dalam, oksigen cenderung lebih sedikit karena kurangnya cahaya matahari dan aktivitas biologis yang lebih rendah.
Baca Juga : Menggali Kekayaan Ekosistem Rawa Indonesia
Kondisi oksigen terlarut dalam perairan sangatlah penting karena berdampak langsung pada kehidupan organisme laut dan kesuburan ekosistem perairan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pemantauan dan pengelolaan kadar oksigen terlarut merupakan aspek penting dalam konservasi dan pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan. Upaya-upaya untuk mengurangi limbah organik dan memperbaiki kualitas perairan menjadi kunci dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem laut yang rentan terhadap perubahan lingkungan. Dengan memahami dan mengaplikasikan pengetahuan mengenai oksigen terlarut, kita dapat menjaga keberlanjutan kehidupan laut dan menjaga keseimbangan ekosistem yang penting bagi kehidupan manusia dan berbagai bentuk kehidupan lainnya di planet ini.