Grey Mullet, Image by bearfotos on Freepik |
Perikanan - Keanekaragaman jenis ikan di Indonesia adalah salah satu yang terbesar di dunia, dikenal sebagai mega biodiversity. Data menunjukkan bahwa sekitar 16% dari total spesies ikan di dunia hidup di perairan Indonesia. Lebih dari 7.000 spesies ikan dapat ditemukan di perairan Indonesia, dengan sekitar 2.000 di antaranya adalah ikan air tawar. Hal ini menunjukkan betapa kaya akan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, khususnya dalam hal keanekaragaman hayati di perairannya.
Penyebaran ikan di Indonesia memiliki pola yang menarik dari segi zoo-geografis. Secara umum, dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian besar. Pertama, kelompok ikan di Paparan Sunda yang mencakup wilayah seperti Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sumatera. Kedua, kelompok ikan di Paparan Sahul, yang mencakup Papua Barat dan Kepulauan Maluku. Ketiga, kelompok ikan di Paparan Wallace, yang meliputi wilayah Sulawesi dan Nusa Tenggara.
Baca Juga : Dissolved Oxygen (Oksigen Terlarut)
Paparan Sunda dikenal sebagai daerah dengan jenis ikan terbanyak di Indonesia. Terdapat sekitar 798 jenis ikan yang dapat ditemukan di wilayah ini, menunjukkan tingginya tingkat keanekaragaman hayati di perairan Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sumatera. Diikuti oleh Paparan Sahul dengan sekitar 106 jenis ikan, dan Paparan Wallace dengan sekitar 68 jenis ikan. Perbedaan jumlah jenis ikan ini menarik untuk dipelajari lebih lanjut, mungkin dipengaruhi oleh faktor geografis, lingkungan, atau sejarah evolusi masing-masing wilayah.
Keanekaragaman ikan di Indonesia tidak hanya menjadi kekayaan alam semata, tetapi juga memiliki dampak penting dalam bidang ekologi dan ekonomi. Ikan menjadi sumber pangan utama bagi masyarakat Indonesia, baik sebagai konsumsi langsung maupun sebagai bahan baku untuk industri perikanan. Selain itu, keberadaan keanekaragaman ikan yang tinggi juga menarik minat bagi para peneliti dan ilmuwan untuk mempelajari lebih lanjut tentang ekosistem perairan Indonesia dan menjaga kelestarian sumber daya alam tersebut untuk masa depan yang berkelanjutan.
Populasi Ikan Rawa di Perairan Indonesia
Populasi ikan rawa di perairan Indonesia, khususnya di Kalimantan, merupakan bagian penting dari keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh negara ini. Data menunjukkan bahwa perairan umum di Kalimantan memiliki kekayaan jenis ikan yang cukup signifikan, dengan lebih dari 394 jenis ikan yang telah teridentifikasi. Mayoritas dari jenis-jenis ikan ini termasuk dalam ordo Ostariophysi dan Labyrinthici, yang menunjukkan variasi yang luas dalam ekosistem perairan Kalimantan.
Baca Juga : Mengenal Jenis dan Karakteristik Rawa Lebak
Lebih spesifik, di perairan umum Kalimantan Selatan saja, terdapat sekitar 200-300 jenis ikan yang telah diidentifikasi. Jenis-jenis ikan ini tersebar di berbagai habitat perairan, termasuk sungai, rawa banjiran, bekas galian pasir, batu bara, dan waduk. Misalnya, di Kabupaten Banjar terdapat Waduk Riam Kanan yang juga menjadi habitat bagi beberapa jenis ikan.
Penelitian lebih lanjut di Sungai Barito, Kalimantan Selatan, menunjukkan adanya 101 jenis ikan yang terdiri dari 23 famili dan satu jenis udang. Jenis-jenis ikan terbanyak di Sungai Barito berasal dari famili Cyprinidae, Siluridae, dan Bagridae. Famili Cyprinidae khususnya menonjol karena merupakan famili ikan air tawar terbesar di banyak wilayah di dunia, termasuk Kalimantan. Kehadiran yang dominan dari famili ini menunjukkan pentingnya peran mereka dalam ekosistem perairan Kalimantan.
Menariknya, penelitian ini juga memperlihatkan bahwa famili Cyprinidae memiliki dominasi yang signifikan dibandingkan dengan famili ikan air tawar lainnya. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa famili Cyprinidae, bersama dengan famili Bagridae dan Pangasidae, mendominasi beberapa sungai di pulau Kalimantan dan Sumatera. Dengan demikian, pemahaman akan komposisi dan distribusi jenis ikan rawa di perairan Kalimantan menjadi penting untuk pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan di wilayah tersebut.
Baca Juga : Mengenal Rawa Pasang Surut
Zona perairan Sungai Barito bagian tengah merupakan area yang kaya akan keberagaman jenis ikan. Hal ini disebabkan oleh adanya berbagai tipe habitat yang cocok sebagai tempat tinggal bagi berbagai jenis ikan air tawar. Data menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 101 jenis ikan yang dapat ditemukan di Sungai Barito. Dari jumlah tersebut, sebagian besar, yaitu 98 jenis ikan, ditemukan di zona bagian tengah Sungai Barito. Sementara itu, di bagian hilir Sungai Barito ditemukan 14 jenis ikan, dan di bagian hulu hanya ditemukan 13 jenis ikan. Meskipun demikian, terdapat 4 jenis ikan yang dapat ditemukan di ketiga zona tersebut, menunjukkan sebaran yang cukup merata dari jenis ikan di Sungai Barito.
Jenis-jenis ikan yang dapat ditemukan di ketiga zona (hulu, tengah, dan hilir) termasuk dalam kategori ikan yang mampu melakukan migrasi longitudinal, yang artinya mereka mampu melakukan perjalanan jauh dalam sungai. Secara umum, jenis ikan yang dapat ditemukan termasuk dalam kelompok ikan putihan (white fishes) yang biasanya hidup di perairan sungai. Beberapa contoh jenis ikan tersebut adalah ikan baung, patin, hampala, dan udang galah.
Keanekaragaman jenis ikan yang tinggi di Sungai Barito dapat dijelaskan oleh adanya variasi habitat yang ditemukan di sepanjang sungai dan anak-anak sungainya. Di sepanjang anak-anak sungai, seringkali terdapat semak belukar dan banyak area yang berupa rawa. Habitat semacam ini menjadi tempat tinggal bagi jenis-jenis ikan hitam (black fishes) seperti yang termasuk dalam genus Clarias sp., Anabas sp., Trichogaster sp., Bellontia sp., dan jenis lainnya. Ikan-ikan hitam ini memiliki karakteristik yang membuatnya mampu bertahan dalam kondisi deoksigenasi, sehingga mereka sering ditemukan hidup di daerah-daerah rawa dan genangan air di hutan.
Baca Juga : Menggali Kekayaan Ekosistem Rawa Indonesia
Variasi habitat yang terjadi di sepanjang Sungai Barito memungkinkan adanya peningkatan dalam keanekaragaman jenis ikan. Semakin banyak variasi habitat yang tersedia, semakin banyak juga jenis-jenis ikan yang mampu menghuninya. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang lingkungan hidup di sepanjang Sungai Barito menjadi penting untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati di wilayah tersebut.
Faktor Yang Mempengarui Keanekaragaman Jenis Ikan Rawa
Faktor yang mempengaruhi keanekaragaman jenis ikan di perairan sungai merupakan aspek penting dalam memahami dinamika ekosistem perairan tersebut. Dua faktor utama yang berperan dalam menentukan tingkat keanekaragaman tersebut adalah peningkatan jumlah mikrohabitat dan luasnya area perairan sungai.
Pertama, peningkatan jumlah mikrohabitat di perairan sungai dapat meningkatkan keanekaragaman jenis ikan. Mikrohabitat yang beragam, seperti tumpukan batu, tumbuhan air, akar pohon yang tenggelam, dan dasar sungai yang berbeda-beda, menyediakan lingkungan yang cocok bagi berbagai jenis ikan. Dalam mikrohabitat yang berbeda ini, ikan-ikan memiliki kesempatan untuk berkembang biak, mencari makan, dan berlindung, yang pada akhirnya akan mendukung keberagaman spesies.
Baca Juga : Potensi dan Tantangan Budidaya Ikan Rawa
Kedua, area perairan sungai yang lebih luas cenderung memiliki variasi habitat yang lebih besar dibandingkan dengan area yang lebih sempit. Hal ini disebabkan oleh keberadaan berbagai macam kondisi lingkungan yang berbeda, seperti aliran air yang beragam, kedalaman yang bervariasi, dan struktur substrat yang berbeda-beda. Semakin panjang dan lebar ukuran perairan sungai, semakin banyak pula jenis ikan yang dapat menghuninya, karena terdapat lebih banyak ruang dan sumber daya yang tersedia.
Di Sungai Barito, sebagian besar jenis ikan merupakan ikan pendatang dari perairan lebak dan rawa-rawa di sekitar sungai. Migrasi ini dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya adalah fisiografi perairan rawa yang memungkinkan aliran air dari sungai masuk ke perairan rawa. Hal ini menyebabkan ikan-ikan sungai bermigrasi ke perairan rawa untuk mencari makan atau untuk keperluan berkembang biak. Setelah menyelesaikan keperluannya di perairan rawa, ikan kemudian kembali ke habitat aslinya di sungai.
Keanekaragaman dan kelimpahan ikan dalam suatu ekosistem perairan juga sangat dipengaruhi oleh karakteristik habitat di sekitarnya. Salah satu faktor utama yang menentukan karakteristik habitat di sungai adalah kecepatan aliran sungai itu sendiri. Kecepatan aliran sungai sangat ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah kemiringan sungai dan keberadaan vegetasi di sepanjang tepi sungai.
Baca Juga : 9 Jenis Penyakit Ikan Mas Lengkap dengan Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kemiringan sungai atau gradient sungai adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan aliran sungai. Sungai dengan kemiringan yang curam cenderung memiliki aliran yang lebih cepat dibandingkan dengan sungai yang memiliki kemiringan yang lebih landai. Perbedaan ini mempengaruhi struktur habitat di sungai, karena aliran yang lebih cepat cenderung menciptakan lingkungan yang lebih dinamis dengan lebih sedikit tumbuhan dan substrat yang tetap, sementara sungai dengan aliran yang lebih lambat cenderung memiliki lebih banyak vegetasi dan substrat yang tetap.
Keberadaan hutan atau tumbuhan di sepanjang daerah aliran sungai juga memainkan peran penting dalam menentukan karakteristik habitat sungai. Vegetasi di tepi sungai, seperti pepohonan dan semak-semak, tidak hanya menyediakan tempat perlindungan bagi ikan dan hewan lainnya, tetapi juga mempengaruhi aliran sungai dengan memperlambat aliran air dan mengurangi erosi tepi sungai. Selain itu, daerah yang lebih tertutup oleh vegetasi cenderung memiliki tingkat nutrien yang lebih tinggi dan lebih banyak sumber makanan alami bagi ikan.
Keseluruhan, hubungan antara kecepatan aliran sungai, kemiringan sungai, dan keberadaan vegetasi di sepanjang tepi sungai memiliki dampak yang signifikan terhadap keanekaragaman dan kelimpahan ikan dalam ekosistem sungai. Pemahaman yang mendalam tentang karakteristik habitat sungai adalah penting dalam upaya untuk melindungi dan memelihara keanekaragaman hayati sungai serta menjaga keseimbangan ekosistem perairan.