Kunyit, Image by jigsawstocker on Freepik |
Rumah Tani - Kunyit (Curcuma domestica Val) adalah salah satu tanaman herbal yang telah digunakan selama berabad-abad dalam berbagai tradisi pengobatan, terutama di Indonesia. Tanaman ini mengandung bahan aktif utama berupa kurkumin, yang memiliki konsentrasi antara 3-5%.
Kunyit termasuk dalam sepuluh jenis tanaman obat yang paling banyak digunakan oleh para pengobat tradisional dari berbagai suku di Indonesia. Penggunaan kunyit bisa secara tunggal atau biasanya dicampurkan dengan berbagai ramuan obat tradisional, jamu, minuman kesehatan, bumbu dapur, dan formula kecantikan.
Komponen Aktif dan Manfaat Kunyit
Senyawa utama dalam rimpang kunyit adalah kurkuminoid, yang termasuk golongan flavonoid. Kurkuminoid ini terdiri dari tiga senyawa turunan, yaitu kurkumin, bisdesmetoksikurkumin, dan desmetoksikurkumin. Kurkumin adalah komponen yang paling banyak diteliti dan dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan yang luar biasa. Penelitian baik secara in vitro maupun in vivo telah dilakukan untuk menguji manfaat kurkumin, dan lebih dari 3000 uji praklinis telah membuktikan efektivitasnya.
Baca Juga : Mengungkap Manfaat Tersembunyi Micin (MSG), Dari Penyedap Rasa hingga Penyubur Tanaman
Manfaat kunyit bagi kesehatan sangat beragam. Kunyit dikenal memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, antitumor, antimikroba, dan pencegah kanker. Selain itu, kunyit juga dapat menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol serta berfungsi sebagai pembersih darah. Dalam konteks sistem imunitas, kurkumin terbukti sebagai imunomodulator yang efektif. Bahkan, kurkumin telah diteliti sebagai kandidat potensial untuk antivirus SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19. Kurkumin mampu berikatan dengan reseptor protein SARS-CoV-2 melalui domain protease (6Lu7) dan spike glikoprotein, yang berpotensi menghambat aktivitas virus tersebut.
Penelitian di India juga menunjukkan bahwa kurkumin dan katekin memiliki ikatan yang kuat dengan S-protein dan ACE2, reseptor yang menjadi pintu masuk virus. Hal ini menunjukkan bahwa kurkumin dapat memblokir reseptor sel inang, mencegah infeksi virus. Selain itu, kedua polifenol ini merupakan imunostimulan yang kuat. Kurkumin diketahui dapat menghambat pelepasan senyawa tubuh penyebab peradangan atau sitokin proinflamasi seperti interleukin-1, interleukin-6, dan tumor necrosis factor-α. Dengan menghambat pelepasan sitokin, kurkumin dapat mencegah terjadinya badai sitokin yang dapat menyebabkan komplikasi serius pada organ paru-paru.
Produk Olahan Kunyit
Produk olahan kunyit sangat beragam, mulai dari rimpang segar, simplisia kering, serbuk, hingga ekstrak. Salah satu produk yang paling dikenal adalah kunyit asam, minuman sehat berbahan baku kunyit. Kunyit asam dapat dibuat dengan mencampurkan rimpang segar kunyit yang dihaluskan sebanyak 30-40 gram atau 2-3 gram serbuk kunyit, ditambahkan 10 gram asam atau daun asam, dan dilarutkan dengan sekitar 300 ml air panas mendidih atau direbus selama sekitar 10 menit. Perebusan harus menggunakan panci stainless steel atau gerabah, karena panci aluminium dapat bereaksi dengan komponen bioaktif.
Baca Juga : Khasiat Jahe (Zingiber Officinale), Obat Tradisional dengan Segudang Manfaat Kesehatan
Ramuan kunyit asam bisa diminum 2-3 kali sehari. Penelitian menunjukkan bahwa formula kunyit 10% dan asam jawa 5% (v/v) menghasilkan minuman dengan kapasitas antioksidan 99.594 ppm AAE dan kadar total fenol 97.451 ppm. Diversifikasi minuman fungsional kunyit asam dengan tambahan jeruk nipis 2% menghasilkan kapasitas antioksidan sebesar 103.761 ppm AAE, dengan nilai LD50 pada zona unclassified atau tingkat keakutan toksik yang sangat rendah. Formula ini juga stabil selama 59 hari pada suhu ruang (30°C) dan 178 hari pada suhu lemari pendingin (5°C).
Produk minuman kesehatan yang lebih praktis adalah dalam bentuk serbuk instan. Proses pembuatan serbuk instan kunyit bisa dilakukan secara sederhana menggunakan wajan atau dengan teknologi modern seperti spray dryer. Untuk membuat minuman serbuk instan dari ekstrak kunyit segar, bahan yang digunakan adalah kunyit segar sebanyak 1 kg, 1 L air, dan 500 gram gula pasir. Kunyit yang sudah dibersihkan diiris tipis, diblender, kemudian dimasak dengan wajan sampai mengental, ditambahkan gula, dan diaduk sampai kering. Untuk menambah rasa, bisa ditambahkan daun pandan.
Untuk minuman instan yang menggunakan spray dryer, dilakukan penambahan bahan pengisi seperti maltodekstrin sebanyak 10-20%. Bahan baku yang digunakan adalah hasil ekstraksi serbuk kunyit dengan alkohol 70%. Ekstrak kemudian dikeringkan dengan rotavapor sampai terbentuk oleoresin kunyit. Bentuk oleoresin lebih awet dan memiliki kandungan bahan aktif yang lebih tinggi dibandingkan ekstrak air.
Dosis dan Efek Samping
Kunyit adalah salah satu jenis produk minuman fungsional yang aman. The Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA) menyatakan bahwa tingkat asupan kurkumin harian yang disarankan adalah 0-3 mg per kilogram berat badan. Suplemen kesehatan dari kunyit biasanya mengandung sekitar 150-250 mg kurkumin.
Baca Juga : Mengenal Manfaat Kesehatan Bunga Rosella dan Potensi Penggunaannya dalam Industri Pangan
Untuk tujuan pengobatan, dosis kurkumin bisa mencapai 1 gram per hari. Penggunaan serbuk kunyit sebanyak 3-5 gram per hari dianggap cukup aman dan bisa ditambahkan dalam jus jeruk atau ramuan lain seperti jahe atau asam. Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat juga mengakui bahwa kunyit "Generally Recognized as Safe" sebagai aditif makanan.
Efek samping serius pada manusia yang mengonsumsi kurkumin dosis tinggi belum pernah dilaporkan. Percobaan peningkatan dosis oral tunggal kurkumin hingga 12 gram per hari yang diberikan pada 24 orang dewasa dinyatakan aman, dengan efek samping seperti diare, sakit kepala, ruam, dan tinja kuning tidak terkait dengan dosis. Penelitian lain menyimpulkan bahwa dosis 3,6-8 gram per hari tidak menyebabkan efek samping serius.
Namun, meskipun kunyit dinyatakan aman, penggunaan yang berlebihan tetap tidak dianjurkan. Orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu seperti gangguan pada empedu, diabetes melitus, masalah perdarahan atau gangguan pembekuan darah, kekurangan zat besi, Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), endometriosis, kanker payudara, kanker rahim, dan kanker ovarium, serta ibu hamil dan menyusui disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan kunyit untuk pengobatan.
Baca Juga : Mengenal Cara Mengonsumsi Bunga Telang
Kunyit, dengan kandungan utama kurkumin, merupakan tanaman obat yang memiliki berbagai manfaat kesehatan. Sebagai antioksidan, antiinflamasi, antitumor, dan antimikroba, kunyit telah terbukti efektif dalam berbagai uji klinis. Produk olahan kunyit sangat beragam dan bisa dikonsumsi dalam berbagai bentuk, mulai dari rimpang segar hingga serbuk instan.
Penggunaan kunyit sebagai suplemen kesehatan juga dinyatakan aman oleh berbagai otoritas kesehatan, asalkan digunakan dalam dosis yang tepat. Namun, konsultasi dengan tenaga medis tetap disarankan bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Dengan segudang manfaatnya, kunyit layak dijadikan sebagai salah satu pilihan utama dalam pengobatan herbal dan suplemen kesehatan sehari-hari.