Pertanian

Mengenal Perbedaan Microgreens, Kecambah, dan Tunas

Mengenal Perbedaan Microgreens, Kecambah, dan Tunas

Rumah TaniKalau kamu pernah mendengar istilah microgreens, kecambah (tauge), atau tunas, mungkin kamu berpikir bahwa ketiganya itu sama saja. Semuanya tumbuh dari biji, dipanen saat masih muda, dan sering dijadikan tambahan makanan sehat. Tapi tahukah kamu bahwa sebenarnya ketiganya sangat berbeda? Microgreens adalah tanaman muda yang dipanen ketika daun pertamanya mulai muncul. Sedangkan kecambah, atau yang lebih akrab disebut tauge, dipanen jauh lebih awal—saat benih baru berkecambah.

Tunas, di sisi lain, adalah tahap pertumbuhan setelah microgreens, ketika tanaman mulai memiliki daun sejati dan batang yang lebih kuat. Ketiganya memang terlihat mirip, tapi jika kamu perhatikan lebih dalam, microgreens memiliki karakteristik yang benar-benar unik dibandingkan dengan kecambah maupun tunas.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap dan mudah dipahami mengenai perbedaan antara microgreens, kecambah, dan tunas. Mulai dari bagaimana cara menanamnya, kapan dipanen, media tanam yang digunakan, sampai kandungan gizinya. Penjelasan ini akan sangat membantu, apalagi buat kamu yang baru mulai tertarik bercocok tanam di rumah atau mencari pilihan sayur sehat yang praktis. Jadi, yuk kita kupas satu per satu, supaya kamu bisa membedakan microgreens dari kecambah dan tunas dengan tepat!

Apa Itu Microgreens dan Mengapa Banyak Diminati?

Microgreens adalah tanaman muda yang dipanen saat masih dalam tahap awal pertumbuhan, biasanya sekitar 7 hingga 14 hari setelah benih ditanam. Pada saat itu, tanaman telah memiliki sepasang daun pertama (kotiledon) dan kadang-kadang sudah mulai menumbuhkan satu atau dua daun sejati. Microgreens sangat populer di kalangan pecinta makanan sehat karena kandungan nutrisinya yang tinggi dan rasa yang intens. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa microgreens bisa mengandung vitamin dan antioksidan hingga 40 kali lebih banyak dibandingkan sayuran dewasa dari jenis yang sama.

Microgreens ditanam di media tanah atau media tanam khusus seperti cocopeat yang kaya nutrisi. Tanaman ini juga memerlukan cahaya untuk tumbuh, jadi berbeda dari kecambah yang bisa tumbuh dalam kondisi gelap. Bentuk fisik microgreens juga lebih menarik karena memiliki daun dan batang yang lebih berwarna dan beragam, tergantung dari jenis tanamannya. Ada microgreens dari bayam, lobak, sawi, kemangi, hingga bunga matahari. Setiap jenis microgreens memiliki cita rasa yang khas, mulai dari pedas, manis, hingga pahit, membuatnya cocok dijadikan hiasan maupun bahan utama dalam salad atau sandwich.

Baca Juga : Cara Menanam Microgreen di Rumah dengan Mudah, Murah, dan Super Sehat!

Bagi kamu yang suka berkebun di rumah, microgreens bisa menjadi pilihan sempurna karena masa tanamnya cepat dan tidak membutuhkan lahan luas. Bahkan microgreens bisa ditanam di wadah kecil seperti nampan plastik atau pot bekas. Selama mendapat cahaya yang cukup dan kelembapan yang stabil, microgreens akan tumbuh dengan baik dan siap dipanen hanya dalam waktu dua minggu. Hal inilah yang menjadikan microgreens sangat populer di kalangan urban gardener dan pecinta gaya hidup sehat.

Mengenal Kecambah (Tauge)

Kecambah atau sprouts adalah tahap pertama dari pertumbuhan tanaman yang dimulai segera setelah benih mulai menyerap air dan mulai berkecambah. Proses ini biasanya berlangsung hanya dalam 2 sampai 5 hari. Tidak seperti microgreens, kecambah tidak membutuhkan cahaya atau media tanam yang rumit. Cukup dengan menggunakan kain basah, toples kaca, atau wadah plastik, dan disiram air setiap hari, benih akan mulai tumbuh menjadi kecambah yang siap dikonsumsi. Karena prosesnya sangat sederhana, kecambah sering kali menjadi tanaman pertama yang ditanam oleh pemula.

Ciri khas dari kecambah adalah batangnya yang masih sangat kecil, tidak memiliki daun sejati, dan akarnya masih menempel. Yang biasa kita temukan di pasar adalah kecambah kacang hijau atau kedelai, yang sering digunakan dalam masakan seperti soto, capcay, atau salad. Rasanya netral, teksturnya renyah, dan kandungan gizinya juga tinggi. Meskipun tidak sekompleks microgreens, kecambah tetap mengandung enzim, vitamin, dan mineral penting yang bermanfaat bagi tubuh.

Namun, karena tumbuh dalam kondisi lembap dan gelap, kecambah memiliki risiko kontaminasi bakteri lebih tinggi dibandingkan microgreens. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kebersihan alat dan air yang digunakan selama proses penyemaian. Meski demikian, kecambah tetap menjadi pilihan sayuran sehat yang mudah diperoleh dan cocok untuk berbagai jenis masakan. Walaupun sering disamakan dengan microgreens, kenyataannya kecambah adalah bentuk pertumbuhan yang jauh lebih awal dan sederhana.

Baca Juga : Microgreen, Sayuran Mini Penuh Gizi yang Bisa Ditumbuhkan di Rumah dengan Mudah

Related posts

Unsur Hara Esensial dan Peranannya

Rumah Tani

Panen dan Pasca Panen dalam Sistem Tanam Hidroponik

Editor

Mengenal Diversifikasi Produk Rosela yang Mengubah Cara Anda Menjaga Kesehatan!

Rumah Tani

Leave a Comment