Perikanan – Rawa Pasang, atau yang dikenal juga sebagai rawa pasang surut, merupakan sebuah kawasan yang secara geografis terletak di tepi pantai, dekat muara sungai, atau bahkan di muara sungai itu sendiri. Ciri utama dari rawa pasang surut adalah perubahan air yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Fenomena ini terjadi ketika air laut naik dan turun secara berkala, mempengaruhi tinggi permukaan air di sekitar rawa tersebut. Dengan demikian, rawa pasang surut terbentuk dari lahan daratan yang menerima langsung pengaruh dari perubahan tinggi air laut, mulai dari arah pantai hingga ke daratan.
Baca Juga :Â Menggali Kekayaan Ekosistem Rawa Indonesia
Karakteristik Rawa Pasang Surut
Karakteristik rawa pasang surut sangat dipengaruhi oleh siklus pasang surut air laut. Pada saat pasang, air laut naik dan mengalir masuk ke dalam rawa, menggenangi lahan-lahan yang sebelumnya kering. Ini mengubah karakteristik rawa tersebut dari daratan yang biasa menjadi kawasan yang terendam air asin. Namun, ketika air laut surut, air pun perlahan-lahan mundur, meninggalkan rawa yang tergenang air asin untuk kembali menjadi daratan yang kering. Proses ini berlangsung secara periodik, dengan jangka waktu tertentu antara pasang dan surut.
Selain dipengaruhi oleh air laut, rawa pasang surut juga bisa menerima pengaruh air tawar dari sungai-sungai yang bermuara di sekitarnya. Hal ini terjadi terutama ketika air sungai bertemu dengan air laut pada muara sungai. Air tawar dari sungai akan bercampur dengan air asin laut, menciptakan ekosistem yang unik di rawa pasang surut. Perubahan tinggi air dari air tawar ke air asin ini juga memengaruhi flora dan fauna yang hidup di rawa pasang surut.
Selain menjadi rumah bagi beragam flora dan fauna, rawa pasang surut juga memiliki peran penting dalam ekologi dan ekonomi lokal. Ekosistem rawa pasang surut menyediakan habitat penting bagi berbagai jenis ikan, burung, dan hewan lainnya. Selain itu, rawa pasang surut sering menjadi tempat budidaya ikan dan udang bagi masyarakat sekitar. Namun, rawa pasang surut juga rentan terhadap kerusakan akibat aktivitas manusia seperti reklamasi pantai, pembangunan pesisir, dan polusi.
Baca Juga :Â Potensi dan Tantangan Budidaya Ikan Rawa
Dengan demikian, rawa pasang surut tidak hanya merupakan bagian integral dari ekosistem pesisir, tetapi juga memiliki dampak besar bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitarnya. Perlindungan dan pengelolaan yang baik diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem rawa pasang surut ini untuk generasi mendatang.
Rawa Pasang Surut Bedasarkan Topologi
Rawa Pasang Surut adalah ekosistem yang sangat kompleks dan beragam, yang dapat dibedakan menjadi empat tipe berdasarkan tipologinya. Pertama, kita memiliki lahan potensial, yang merupakan wilayah dengan kedalaman pirit (lapisan beracun) melebihi 50 cm di atas permukaan tanah. Lahan potensial ini memiliki luas sekitar 10% dari total area rawa pasang surut. Kedalaman pirit yang cukup dalam dapat memengaruhi jenis tumbuhan dan hewan yang dapat hidup di sana, serta mempengaruhi aktivitas pertanian atau kegiatan manusia lainnya.
Kedua, ada lahan sulfat masam, yang merupakan wilayah dengan lapisan pirit terletak pada kedalaman 0-50 cm di atas permukaan tanah. Sekitar 33% dari total area rawa pasang surut terdiri dari lahan ini. Kondisi sulfat masam ini juga memiliki dampak signifikan terhadap pertanian dan ekosistem yang ada di dalamnya. Pada kondisi tertentu, tanah yang mengandung sulfat masam dapat menjadi tidak subur atau sulit untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
Baca Juga :Â 9 Jenis Penyakit Ikan Mas Lengkap dengan Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kemudian, kita memiliki lahan gambut, yang merupakan wilayah dengan kandungan lapisan gambut yang bervariasi secara signifikan dalam kedalaman. Lahan gambut ini memiliki luas sekitar 55% dari total area rawa pasang surut. Gambut merupakan bahan organik yang terbentuk dari akumulasi tanaman yang terdekomposisi sebagian di lingkungan yang tergenang air. Karena karakteristiknya yang khas, lahan gambut dapat memiliki fungsi penting dalam menyimpan karbon dan mempertahankan kelembaban lingkungan.
2 comments
[…] Baca Juga :Â Mengenal Rawa Pasang Surut […]
[…] Mengenal Rawa Pasang Surut […]