Image by congerdesign from Pixabay
Rumah Tani – Bawang putih, dengan segala keunikannya, telah menjadi sayuran umbi yang mendapat perhatian khusus dalam pengembangannya, terutama di daerah Tegal, Jawa Tengah, dan Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Dikenal dengan berbagai nama di Indonesia, seperti bawang putih dalam bahasa Melayu, lasun di Aceh, dasun di Minang, lasuna di Batak, bawang handak di Lampung, dan sejumlah nama lainnya yang mencerminkan keragaman budaya di tanah air. Namun, meskipun begitu terkenal, asal usul bawang putih tetap menjadi misteri karena tanaman ini bersifat steril, sulit untuk mengidentifikasi secara pasti nenek moyangnya.
Menurut Zohary dan Hopft (2001), beberapa ahli meyakini bahwa bawang putih berasal dari Siberia Rusia sebelum menyebar ke Asia, Mediterania, dan akhirnya ke Eropa. Namun, pandangan lain, seperti yang diungkapkan oleh Yamaguchi (1983) dan Warade dan Shinde (1998), menyatakan bahwa tanaman ini mungkin merupakan keturunan dari spesies Allium longicispis yang tumbuh liar di Asia Tengah. Dengan teka-teki asal usul ini, bawang putih telah merajut cerita perjalanannya yang panjang dan menarik, melewati batas geografis dan budaya.
Baca Juga : Cara budidaya caisim organik
Catatan sejarah membuka tabir bahwa bawang putih telah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak 5.000 tahun yang lalu di Dunia Lama. Mesir dan India menjadi saksi bisu perkembangan tanaman ini, membuktikan bahwa kehadirannya tidak hanya memberi rasa pada masakan, tetapi juga menciptakan jejak sejarah yang tak terhapuskan. Keunikan bawang putih tidak hanya terletak pada rasa pedasnya yang khas, tetapi juga pada kemampuannya untuk menyatu dengan berbagai budaya dan menyimpulkan perjalanan panjangnya dari Asia Tengah hingga ke berbagai penjuru dunia.
Namun, sebelum kita terlalu jauh menyelami perjalanan bawang putih, kita dapat memahami lebih lanjut mengenai klasifikasi dan penamaannya. Berikut ini adalah klasifikasi bawang putih :
- Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
- Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
- Sub Kelas : Liliidae
- Ordo : Liliales
- Famili : Liliaceae (suku bawang-bawangan)
- Genus : Allium
- Spesies : Allium sativum L.
Secara spesifik, bawang putih diidentifikasi sebagai bagian dari genus Allium dan spesies Allium sativum L. yang memiliki kekerabatan dekat dengan tanaman lain seperti bawang merah, bawang daun, kucai, bawang prey, bawang kucai, dan bawang Bombay.
Baca Juga : Dinas Pertanian Purbalingga Manfaatkan Drone untuk Mencegah Serangan OPT
Botani Tanaman Bawang Putih
Bawang putih, sebagai tanaman herba semusim, memiliki pertumbuhan serupa dengan bawang merah. Daunnya tipis dengan tangkai buah yang padat, berbeda dari struktur berongga daun dan tangkai bunga bawang merah yang menyerupai tabung.
Daun bawang putih memiliki ciri-ciri sebagai daun tunggal, berbentuk pita dengan tepi yang rata, ujung yang runcing, serta beralur. Panjang daun dapat mencapai 60 cm dengan lebar hingga 1,5 cm. Pangkal daun menebal, berdaging, dan mengandung umbi sebagai cadangan makanan.
Umbi bawang putih berbentuk hampir bulat dengan diameter 4-6 cm, terdiri atas 8-20 siung. Siung-siung ini membulat pada bagian punggung dan sampingnya, agak bersudut, dan dibungkus oleh 3-5 lapis selaput tipis berwarna putih. Setiap siung juga dibungkus oleh dua lapis selaput tipis, dengan selaput luar yang agak longgar dan berwarna putih, sementara selaput dalam berwarna pink keputihan dan mudah dikelupaskan.
Tiap siung memiliki tunas vegetatif dengan satu kecambah dan satu atau dua bakal daun, yang berada dalam keadaan istirahat sampai kondisi menguntungkan untuk berkecambah dan tumbuh. Bunganya adalah bunga majemuk yang muncul pada setiap siung, bertangkai panjang dengan bentuk payung. Mahkota bunga berjumlah enam helai, bebas namun menyatu di pangkal, berbentuk memanjang, runcing, dan berwarna putih atau putih kehijauan serta steril.