Pertanian

Pemeliharaan Tanaman dalam Sistem Hidroponik

Selain itu, ketika menanam tanaman merambat seperti timun yang memiliki sulur, pemangkasan juga diperlukan. Sulur-sulur yang tumbuh di bagian atas tanaman timun dipotong sekitar 2 cm dari titik tumbuh. Hal ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan tanaman ke arah yang diinginkan, mengurangi beban tanaman, dan memastikan bahwa sumber daya nutrisi disalurkan secara efisien ke bagian-bagian tanaman yang lebih vital.

Pemangkasan yang teratur tidak hanya membantu menjaga bentuk dan struktur tanaman, tetapi juga meningkatkan kesehatan dan produktivitasnya. Dengan menghilangkan bagian tanaman yang tidak diperlukan, energi tanaman dapat diarahkan ke pertumbuhan yang lebih penting. Oleh karena itu, pemangkasan menjadi langkah yang esensial dalam perawatan tanaman hidroponik untuk mencapai hasil panen yang optimal dan menjaga keseimbangan pertumbuhan tanaman dalam lingkungan tanpa tanah.

Baca Juga : Persiapan Nutrisi Hidroponik, Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas Tanaman

Pemberantasan Hama dan Penyakit 

Pemberantasan hama dan penyakit merupakan langkah krusial dalam menjaga kesehatan tanaman pada sistem hidroponik. Ketika tanaman diserang oleh hama seperti kutu daun atau ulat buah, tindakan yang diambil adalah menyemprotkan insektisida dengan dosis yang sesuai. Proses ini bertujuan untuk mengendalikan dan menghilangkan hama yang dapat merugikan pertumbuhan tanaman. Namun, dalam konteks hidroponik, umumnya upaya pencegahan lebih ditekankan, dan penggunaan pestisida dihindari sebisa mungkin.

Pencegahan hama dan penyakit dalam hidroponik melibatkan langkah-langkah proaktif. Salah satunya adalah menutup semua kemungkinan masuknya hama dan penyakit ke dalam greenhouse. Ini dapat mencakup penggunaan jaring atau perlindungan fisik lainnya. Selain itu, pengendalian hama secara manual juga menjadi bagian penting dari perawatan. Misalnya, untuk mengatasi hama kecil seperti ulat, dapat dilakukan tindakan seperti membalik-balikkan daun dan mencabut tanaman yang telah terserang ulat daun.

Pengendalian penyakit juga ditekankan melalui pemilihan benih unggul yang memiliki ketahanan terhadap penyakit. Langkah ini diambil sejak awal penanaman untuk memastikan tanaman memiliki daya tahan terhadap potensi penyakit yang dapat merugikan. Dengan mengintegrasikan berbagai metode pencegahan ini, sistem hidroponik dapat menciptakan lingkungan tanaman yang sehat dan produktif tanpa harus terlalu bergantung pada penggunaan pestisida. 

Baca Juga : Persiapan Media dan Lokasi Tanam Hidroponik yang Optimal

Pemeriksaan Electro Conductivity (EC) dan Derajat Keasaman (pH) 

Tujuan Kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi konsentrasi ion, sedangkan pemerikaan pH dilakukan untuk mengetahui derajat keasaman sehingga kandungan unsur hara atau hara yang akan diberikan sesuai kebutuhan tanaman. Kunci utama dalam pemberian larutan nutrisi atau pupuk pada sistem hidroponik adalah pengontrolan Electrical Conductivity (EC)/konduktivitas listrik atau aliran listrik di dalam air dengan menggunakan alat EC meter. Electrical Conductivity (EC)/konduktivitas listrik digunakan untuk mengetahui cocok tidaknya larutan nutrisi untuk tanaman. 

Nilai Electrical Conductivity (EC)/konduktivitas listrik dipengaruhi oleh tingkat kepekatan dari konsentrasi kation dan anion. Semakin pekat konsentrasi kation dan anion maka semakin tinggi nilai Electrical Conductivity (EC)/konduktivitas listrik larutan. Begitupula dengan penambahan materi-materi dalam larutan menambah besarnya padatan yang terlarut di dalam larutan nutrisi tersebut. Sehingga nilai Electrical Conductivity (EC)/konduktivitas listrik larutan nutrisi semakin meningkat dalam setiap periode pertumbuhan tanaman (Sutiyoso, 2003).

Baca Juga : Memahami Arti Penting Nutrisi Bagi Tanaman Hidroponik

Secara keseluruhan proses pemeliharaan tanaman hidroponik, keterampilan dan pengetahuan yang cermat sangat diperlukan. Meskipun tanaman tumbuh tanpa tanah, pemeliharaan yang efektif tetap memerlukan kecermatan dalam mengelola nutrisi, menjaga keseimbangan pH, dan merawat keseluruhan sistem hidroponik. Konsistensi dalam penyulaman, penyiraman, pemangkasan, serta pemberantasan hama dan penyakit akan memberikan hasil panen yang optimal. Dengan pemeriksaan rutin terhadap EC dan pH, pemelihara dapat mengidentifikasi perubahan dalam kondisi lingkungan dan segera mengambil tindakan korektif. Melalui kombinasi perhatian yang seksama dan teknologi, pertanian hidroponik menjadi pilihan yang menarik, efisien, dan ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pangan masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related posts

Mengenal Cara Mengonsumsi Bunga Telang

Rumah Tani

Mengenal Jenis-Jenis Mutasi pada Tanaman dan Dampaknya

Editor

Etnobiologi, Memahami Dinamika Hubungan Manusia dengan Alam

Editor

Leave a Comment