Meski memiliki peran besar, sektor peternakan juga menghadapi berbagai tantangan yang dapat mengganggu ketahanan pangan. Salah satu yang paling menonjol adalah ancaman penyakit hewan. Wabah seperti flu burung, PMK, dan ASF bisa memusnahkan ribuan hewan ternak dalam waktu singkat. Ini bukan hanya kerugian ekonomi bagi peternak, tapi juga mengganggu pasokan pangan yang berdampak langsung pada ketahanan pangan.
Baca Juga : Peluang Emas Produk Peternakan Indonesia Di Pasar Global: Yuk, Jadi Juragan Ekspor!
Tantangan lainnya adalah kualitas dan harga pakan yang kian mahal. Pakan yang buruk akan menurunkan produktivitas hewan ternak, sementara pakan yang mahal menyulitkan peternak kecil untuk bertahan. Hal ini berdampak pada harga jual produk peternakan yang jadi lebih tinggi, sehingga masyarakat kesulitan mengakses protein hewani yang dibutuhkan, yang tentu saja berdampak pada ketahanan pangan nasional.
Masalah akses permodalan dan rendahnya adopsi teknologi juga menjadi kendala serius. Banyak peternak di daerah belum bisa mengakses pinjaman modal karena keterbatasan informasi atau persyaratan bank yang rumit. Di sisi lain, mereka juga belum banyak yang menggunakan teknologi modern dalam beternak, padahal ini bisa meningkatkan efisiensi dan hasil ternak yang mendukung ketahanan pangan dalam jangka panjang.
Langkah Strategis: Memperkuat Peran Peternakan demi Ketahanan Pangan
Untuk memastikan peternakan tetap menjadi garda terdepan dalam ketahanan pangan, diperlukan strategi yang matang dan berkelanjutan. Salah satu yang paling mendesak adalah pengendalian penyakit hewan melalui vaksinasi dan pengawasan ketat. Pemerintah bersama peternak perlu membentuk sistem respons cepat terhadap wabah agar tidak terjadi penyebaran luas yang berakibat fatal bagi ketahanan pangan.
Kemudian, kualitas pakan harus ditingkatkan melalui inovasi lokal dan pelatihan bagi peternak. Pakan alternatif dari limbah pertanian atau fermentasi bisa menjadi solusi murah dan berkualitas. Ini akan mendorong produktivitas ternak dan menekan biaya produksi, sehingga mendukung ketahanan pangan melalui peningkatan efisiensi peternakan.
Selain itu, peternak juga perlu diberi akses mudah ke permodalan. Program kredit mikro atau koperasi ternak bisa menjadi solusi nyata. Dengan modal yang cukup, peternak bisa memperluas usahanya dan menerapkan teknologi yang mendukung pertumbuhan sektor peternakan. Semua ini saling terhubung untuk memperkuat ketahanan pangan secara sistematis dan menyeluruh.
Peran Konsumen dalam Mendorong Ketahanan Pangan
Sebagai konsumen, kita juga punya peran penting dalam menjaga ketahanan pangan melalui dukungan terhadap sektor peternakan. Salah satu caranya adalah dengan memilih produk peternakan lokal. Dengan begitu, kita turut membantu peternak di dalam negeri dan memperkuat kemandirian pangan nasional. Ini adalah langkah kecil dengan dampak besar terhadap ketahanan pangan bangsa.
Selain itu, kita bisa mulai membiasakan diri untuk mengonsumsi produk peternakan secara seimbang. Jangan sampai kekurangan, tapi juga tidak berlebihan. Pola konsumsi yang bijak tidak hanya baik untuk kesehatan pribadi, tapi juga membantu menjaga stabilitas pasokan dan harga, yang merupakan bagian integral dari ketahanan pangan.
Kita juga bisa berkontribusi dengan memilih produk peternakan yang diproduksi secara berkelanjutan. Produk-produk dari peternakan yang memperhatikan kesejahteraan hewan dan kelestarian lingkungan memiliki dampak jangka panjang yang baik terhadap ekosistem dan ketahanan pangan. Semakin banyak konsumen yang sadar akan hal ini, semakin besar pula dorongan bagi peternak untuk terus meningkatkan praktik mereka.
Baca Juga : Tips dan Rekomendasi Pakan Ayam Petelur
Tidak dapat disangkal bahwa peternakan merupakan bagian penting dalam mewujudkan ketahanan pangan yang kuat, berkelanjutan, dan merata. Dari penyediaan protein hewani, peningkatan gizi masyarakat, penciptaan lapangan kerja, hingga penggerak ekonomi lokal—semuanya saling terhubung dalam satu ekosistem yang menentukan masa depan pangan kita. Untuk itu, dukungan menyeluruh dari pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri sangat dibutuhkan agar sektor peternakan terus tumbuh dan mampu menjawab tantangan zaman.
Mari kita mulai dari hal sederhana—menghargai hasil kerja peternak, memilih produk lokal, dan menyadari bahwa setiap pilihan yang kita buat sebagai konsumen akan menentukan arah ketahanan pangan Indonesia di masa depan. Karena pada akhirnya, ketahanan pangan bukan hanya urusan negara, tapi juga tanggung jawab kita bersama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Komunitas Rumah Tani