Drone pertanian yang berkapasitas angkut 20 liter menjadi bintang dalam pertanian modern Purbalingga. Dengan kemampuannya menyemprotkan pestisida hayati pada lahan seluas 18 hektare selama 1 jam pengoperasian, drone ini menjadi solusi efisien yang dapat dilakukan secara serempak dan merata dalam satu area di waktu yang bersamaan.
Keunggulan tersebut menjadi kunci dalam menarik minat generasi muda untuk terlibat dalam dunia pertanian. Rony Hartawan berharap, “Pemanfaatan drone pertanian dapat menarik minat generasi muda untuk menekuni usaha pertanian. Saat sekarang, jumlah petani muda relatif masih sedikit karena usaha pertanian dinilai kurang bergengsi dibandingkan dengan usaha lain.”
Menanggapi harapan tersebut, Mukodam, Pelaksana Tugas Asisten Ekonomi Pembangunan Sekretaris Daerah Purbalingga, menyoroti bahwa pengaplikasian drone pertanian bukan hanya sebatas penanggulangan hama. Drone ini akan dikelola oleh Dinpertan Kabupaten Purbalingga dan dapat dimanfaatkan oleh petani yang membutuhkan. “Ini fungsinya sangat banyak, untuk pengendalian hama, untuk pemupukan, untuk pemetaan. Jadi sekarang basis datanya adalah basis peta digital atau poligon,” jelas Mukodam yang juga Kepala Dinpertan Kabupaten Purbalingga.
Pemanfaatan drone pertanian juga dapat membuka pintu untuk pengembangan lebih lanjut, seperti pemetaan lahan dan jaringan irigasi di Purbalingga. Dengan teknologi ini, Pemerintah Kabupaten Purbalingga dapat mengumpulkan data yang akurat dan riil di lapangan. Mukodam menegaskan, “Teknologi akan terus berkembang sesuai kebutuhan, tinggal bagaimana kita bisa mengikuti dengan arif dan bijaksana.” Dengan kata lain, Purbalingga tidak hanya memperkenalkan inovasi, tetapi juga menunjukkan kesiapan untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Baca Juga : Kandungan Gizi Bawang Merah dalam Sejumput Umbi
Keberhasilan pemanfaatan drone pertanian dalam Gerakan Pencegahan Serangan OPT di Desa Karangsari merupakan tonggak sejarah bagi pertanian modern di Purbalingga. Ini juga membuktikan bahwa upaya kolaboratif antara sektor pertanian dan perbankan dapat menciptakan solusi cerdas yang tidak hanya membantu petani tetapi juga meningkatkan daya saing sektor pertanian di tingkat lokal maupun nasional.
Dengan semakin meluasnya penggunaan teknologi ini, diharapkan pertanian bukan lagi menjadi pilihan yang kurang menarik bagi generasi muda, melainkan menjadi sektor yang membanggakan dengan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan dan perekonomian. Purbalingga membuktikan bahwa dengan terus berinovasi, pertanian dapat tetap menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat dan mengukuhkan dirinya sebagai sektor yang relevan di era teknologi modern.