Tancang – Di pesisir Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati, ada sejenis tanaman yang menjadi pemandangan umum di tepi pantai, yang tak hanya memberikan keindahan alam tetapi juga memberikan berbagai manfaat ekologis dan ekonomis bagi masyarakat sekitar. Tanaman tersebut adalah mangrove, dan di antara berbagai jenisnya, salah satu yang menonjol adalah Bruguiera gymnorrhiza, yang sering dikenal dengan sebutan buah lindur atau trancang. Bruguiera gymnorrhiza tidak hanya menjadi lanskap pantai yang memikat tetapi juga berperan penting dalam menjaga ekosistem pesisir. Mari kita telusuri lebih dalam tentang keajaiban dan keistimewaan mangrove ini.
Deskripsi Bruguiera gymnorrhiza (Tumbuhan Tancang)
Bruguiera gymnorrhiza, yang dikenal luas sebagai Tumbuhan Tancang, adalah pohon yang mengesankan dengan tinggi mencapai kadang-kadang 30 meter. Karakteristik fisiknya menampilkan batang yang kuat dengan kulit kayu yang menonjol dengan adanya lentisel. Permukaan batangnya bervariasi dari halus hingga kasar, dengan warna yang berkisar dari abu-abu tua hingga coklat. Salah satu ciri khasnya adalah akarnya yang menyerupai papan yang melebar ke samping di pangkal pohon, memberikan fondasi yang kokoh dan stabil. Di samping itu, Bruguiera gymnorrhiza juga memiliki akar lutut yang mendukung struktur akar yang kompleks.
Baca Juga : Sebaran Jenis-Jenis Mangrove Di Indonesia
Daun-daun Bruguiera gymnorrhiza, sering disebut sebagai daun kulit, memiliki penampilan yang unik. Daun ini biasanya berwarna hijau pada bagian atasnya dan hijau kekuningan di bagian bawahnya. Namun, perlu dicatat bahwa beberapa daun mungkin memiliki bercak-bercak hitam, sementara yang lain tidak. Ini menambahkan variasi yang menarik dalam penampilan tumbuhan ini. Secara keseluruhan, kombinasi antara batang yang kokoh, akar yang kuat, dan daun yang unik memberikan Bruguiera gymnorrhiza identitas yang menonjol di ekosistemnya.
Klasifikasi Bruguiera gymnorrhiza (Tumbuhan Tancang)
- Kingdom : Plantae
- Divisio : Magnoliophyta
- Classis : Magnoliopsida
- Ordo : Myrtales
- Familia : Rhizoporaceae
- Genus : Bruguiera
- Spesies : Bruguiera gymnorrhiza
- Nama lokal : Tancang/Lindur
Selain keindahannya, Tumbuhan Tancang (Bruguiera gymnorrhiza) juga memiliki keberagaman dalam penamaan di berbagai daerah. Di Aceh, tumbuhan ini dikenal sebagai taheup atau tenggel, sementara di Jakarta disebut sebagai kandeka atau tinjang merah. Variasi nama tersebut meluas hingga ke daerah-daerah lain di Indonesia. Misalnya, di Riau, tumbuhan ini dikenal dengan nama putut atau tumu, sementara di Bali disebut sebagai lindur atau tanjang merah. Demikian juga, di daerah NTT, tumbuhan ini dikenal sebagai bangko, dan di NTB dikenal sebagai salak-salak atau totongkek. Di Jawa, Bruguiera gymnorrhiza dikenal dengan berbagai nama seperti tancang di Jawa Barat, tancang atau tumu di Jawa Tengah, dan tancang atau putut di Jawa Timur. Di Madura, tumbuhan ini dikenal sebagai lindur, sedangkan di Sulawesi Selatan dikenal sebagai tokke-tokke, salasala, tancang, atau tokke. Di Kalimantan Timur, masyarakat setempat menyebutnya dengan nama mulut besar. Variasi nama ini mencerminkan keanekaragaman budaya di Indonesia serta pentingnya tumbuhan ini dalam kehidupan masyarakat lokal.
Baca Juga : Bruguiera cylindrica
Karakteristik Bruguiera gymnorrhiza (Tumbuhan Tancang)
Daun Bruguiera gymnorrhiza (Tumbuhan Tancang)
Daun Bruguiera gymnorrhiza, yang dikenal juga sebagai tumbuhan tancang, memiliki karakteristik yang khas dan mudah dikenali. Daun ini menampilkan variasi warna yang menarik, dengan lapisan atasnya yang berwarna hijau cerah dan bagian bawahnya yang cenderung kekuningan dengan bercak-bercak hitam yang mencolok. Perbedaan warna ini tidak hanya memberikan estetika yang menarik, tetapi juga berperan dalam fungsi fisiologis tumbuhan ini. Secara morfologis, daun Bruguiera gymnorrhiza memiliki bentuk elips hingga elips-lanset yang khas. Bagian ujungnya meruncing, menambah keunikan dari penampilan daun ini. Ukuran daun dapat bervariasi, tetapi secara umum memiliki lebar antara 4,5 hingga 7 cm dan panjang antara 8,5 hingga 22 cm. Variasi ukuran ini mungkin disebabkan oleh faktor lingkungan seperti nutrisi, cahaya, dan tingkat kelembaban.
Selain warna dan bentuknya yang khas, daun Bruguiera gymnorrhiza juga memiliki struktur fisik yang adaptif terhadap habitatnya. Struktur tersebut memungkinkan tumbuhan ini untuk bertahan hidup di lingkungan mangrove yang keras dan berubah-ubah. Misalnya, ujung daun yang meruncing dapat membantu tumbuhan ini untuk menangkal angin dan mengurangi potensi kerusakan akibat tekanan air saat pasang surut. Bagian bawah daun yang berwarna kekuningan dengan bercak-bercak hitam juga memiliki peran penting dalam proses fotosintesis. Warna yang lebih terang membantu daun untuk memantulkan lebih sedikit cahaya matahari, sementara bercak-bercak hitam dapat menyerap lebih banyak panas, membantu meningkatkan efisiensi proses fotosintesis.
Baca Juga : Avicennia officinalis
Lebih lanjut, daun Bruguiera gymnorrhiza memiliki adaptasi khusus yang memungkinkannya untuk bertahan hidup di lingkungan mangrove yang berlumpur dan sering kali tergenang air. Permukaan daun yang halus dan tahan air membantu tumbuhan ini untuk mengalirkan air hujan atau embun pagi, mencegah terjadinya genangan yang dapat menyebabkan pembusukan. Selain itu, struktur elips-lanset dari daun ini juga memungkinkannya untuk menangkap lebih banyak cahaya matahari dari berbagai sudut, meningkatkan kemampuan fotosintesis tumbuhan ini di bawah kanopi mangrove yang rapat.
![]() |
Daun, Bunga, Buah Mangrove Bruguiera gymnorrhiza (Tumbuhan Tancang) |
Bunga Bruguiera gymnorrhiza (Tumbuhan Tancang)
Bunga Bruguiera gymnorrhiza, yang merupakan bagian penting dari siklus hidup tumbuhan tancang, memiliki karakteristik yang menarik dan unik. Bunga ini tergolong dalam jenis bunga bergelantungan, yang berarti bunga ini terletak di ujung tangkai yang bergantung dan menggantung di ketiak daun tumbuhan. Panjang tangkai bunga bisa bervariasi antara 9 hingga 25 mm, menunjukkan variasi yang cukup signifikan dalam morfologi bunga ini. Formasi bunga ini secara umum soliter, yang berarti satu bunga tumbuh pada satu tangkai, namun di beberapa kasus dapat ditemukan beberapa bunga yang tumbuh bersamaan pada tangkai yang sama.
Baca Juga : Avicennia marina
Bagian-bagian bunga Bruguiera gymnorrhiza memiliki ciri khas yang membedakannya. Daun mahkota, yang merupakan bagian dari kelopak bunga, memiliki jumlah antara 10 hingga 14 lembar. Ketika bunga ini sudah tua, warna daun mahkota dapat berubah menjadi kombinasi putih dan coklat, memberikan nuansa yang menarik pada penampilan bunga. Panjang daun mahkota ini berkisar antara 13 hingga 16 mm, menambahkan dimensi yang berbeda dalam komposisi visual bunga. Sementara itu, kelopak bunga yang merupakan bagian luar dari bunga ini, juga memiliki jumlah lembaran antara 10 hingga 14. Warna kelopak bunga ini bervariasi dari merah muda hingga merah yang lebih dalam, menciptakan kontras yang menarik dengan warna daun mahkota.
Buah Bruguiera gymnorrhiza (Tumbuhan Tancang)
Bruguiera gymnorrhiza, atau yang dikenal sebagai tancang, adalah salah satu tumbuhan mangrove yang memiliki buah yang menarik untuk ditelusuri. Buah dari Bruguiera gymnorrhiza memiliki ciri khas tersendiri, berbentuk melingkar spiral dengan ukuran bundar melintang sekitar 2 hingga 2,5 cm. Struktur hipokotilnya, bagian yang berfungsi sebagai awal dari pertumbuhan tumbuhan dari biji, terlihat lurus dengan ujung yang tumpul dan berwarna hijau tua keunguan. Dimensi hipokotil ini juga menarik untuk diamati, dengan panjang berkisar antara 12 hingga 30 cm dan diameter sekitar 1,5 hingga 2 cm.
Selain memiliki penampilan yang menarik, buah Bruguiera gymnorrhiza juga mengandung berbagai bahan aktif yang memberikan nilai tambah bagi manusia. Komponen-komponen aktif ini termasuk flavonoid, tannin, fenol, saponin, steroid, dan triterpenoid. Salah satu kegunaan utama dari kandungan-kandungan ini adalah sebagai antioksidan. Flavonoid, misalnya, dikenal memiliki sifat antioksidan yang kuat dan dapat membantu dalam melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Begitu pula dengan tannin dan fenol yang memiliki efek serupa dalam memberikan perlindungan terhadap kerusakan oksidatif.
1 comment
[…] Mangrove Bruguiera gymnorrhiza (Tumbuhan Tancang) […]