Rumah Tani, Kadar DO Yang Baik – Dalam dunia perairan, baik itu alam maupun kolam budidaya, kadar oksigen terlarut atau kadar DO yang baik adalah kunci utama dalam menjaga kehidupan makhluk air. Banyak orang mungkin belum begitu familiar dengan istilah DO (Dissolved Oxygen), padahal perannya sangat vital.
DO adalah ukuran jumlah oksigen yang larut dalam air dan tersedia bagi organisme hidup seperti ikan dan udang. Tanpa kadar DO yang baik, kualitas air akan menurun, dan makhluk hidup di dalamnya bisa mengalami stres hingga kematian. Oleh karena itu, memahami dan menjaga kadar DO adalah langkah penting, terutama bagi para pelaku budidaya perikanan.
Apa Itu DO dan Mengapa Penting?
DO atau Dissolved Oxygen merujuk pada oksigen yang larut di dalam air. Sama seperti manusia yang membutuhkan oksigen untuk bernapas, makhluk hidup air pun sangat tergantung pada kadar DO yang baik. Oksigen ini tidak berasal dari udara saja, tetapi juga dari proses fotosintesis tumbuhan air dan fitoplankton. Dalam konteks perairan, semakin banyak oksigen yang terlarut dalam air, maka semakin sehat ekosistemnya. Sebaliknya, kekurangan oksigen bisa menjadi bencana bagi kehidupan di dalam air.
Pentingnya menjaga kadar DO yang baik terletak pada dampaknya terhadap kehidupan ikan dan udang. Ketika DO menurun drastis, ikan akan naik ke permukaan untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Ini adalah pertanda bahwa kondisi air tidak ideal dan bisa menyebabkan stres yang berujung pada kematian. Selain itu, kadar DO yang buruk juga akan memperlambat pertumbuhan, mengurangi nafsu makan, dan meningkatkan risiko penyakit.
Secara umum, kadar DO yang baik berkisar antara 6,5–8 mg/L dan antara 80–120% saturasi. Angka ini menunjukkan bahwa air memiliki cukup oksigen untuk mendukung kehidupan. Dalam budidaya, kadar ini menjadi tolok ukur penting karena tidak hanya mempengaruhi kesehatan ikan, tetapi juga produktivitas dan keberhasilan usaha budidaya itu sendiri.
Kadar DO Ideal dalam Budidaya Ikan dan Udang
Bagi pelaku budidaya, mengetahui standar kadar DO yang baik adalah hal yang wajib. Untuk ikan air tawar seperti lele, nila, atau gurame, DO ideal berada pada kisaran 4–6 mg/L. Sementara itu, budidaya udang seperti vaname membutuhkan kadar DO yang sedikit lebih tinggi, yakni 4–8 mg/L. Angka-angka ini bukan hanya acuan, tetapi dasar dalam manajemen kualitas air harian.
Ketika kadar DO yang baik tidak tercapai, risiko kegagalan budidaya meningkat. Udang sangat sensitif terhadap perubahan kadar oksigen dan bisa mengalami kematian massal jika kondisi air tidak optimal. Begitu pula dengan ikan, yang akan menunjukkan perilaku tidak normal seperti gelisah atau kehilangan keseimbangan. Oleh karena itu, menjaga DO tetap stabil sangat penting untuk mencegah kerugian.
Baca Juga : Ikan Gabus, Si Predator Air Tawar yang Kaya Manfaat
Menggunakan alat pengukur DO seperti DO meter menjadi solusi yang efektif untuk memantau kondisi air setiap saat. Dengan mengetahui data secara real-time, petani ikan bisa segera melakukan tindakan jika kadar DO menurun. Misalnya dengan menambahkan aerator atau pompa air untuk meningkatkan sirkulasi oksigen. Semua ini dilakukan demi menjaga kadar DO yang baik yang menjadi fondasi keberhasilan budidaya.
Faktor yang Mempengaruhi Kadar DO
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya atau rendahnya kadar DO yang baik di dalam air. Yang pertama dan paling utama adalah suhu air. Semakin tinggi suhu, maka kelarutan oksigen dalam air akan semakin rendah. Oleh karena itu, kolam yang terkena sinar matahari langsung sepanjang hari cenderung memiliki DO yang lebih rendah. Ini penting diperhatikan terutama di daerah tropis.
Kandungan zat organik dalam air juga memiliki pengaruh besar. Ketika limbah organik seperti sisa pakan atau kotoran ikan menumpuk, proses dekomposisi oleh bakteri akan menyerap oksigen dalam jumlah besar. Hal ini bisa menyebabkan kadar DO yang baik menurun drastis, terutama di malam hari saat tidak ada fotosintesis yang bisa menambah oksigen ke dalam air. Oleh sebab itu, pengelolaan pakan dan kebersihan kolam juga berperan dalam menjaga DO.
Selain itu, keberadaan tanaman air dan fitoplankton juga berkontribusi pada kadar DO. Pada siang hari, mereka menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis, namun di malam hari mereka justru menggunakan oksigen untuk respirasi. Maka dari itu, walaupun keberadaan tumbuhan air dapat membantu menambah oksigen, tetap harus dikendalikan agar tidak menimbulkan efek negatif terhadap kadar DO yang baik secara keseluruhan.
1 comment
[…] Mengenal Kadar DO yang Baik Untuk Budidaya… […]