4. Bunga Tanaman Jagung Manis
Bunga jagung manis memiliki karakteristik yang khas. Mereka disebut sebagai bunga tidak lengkap karena tidak memiliki petal dan sepal. Selain itu, bunga jantan dan betina terletak pada bunga yang berbeda, yang menjadikan mereka bunga tidak sempurna [Purwono dan Hartono, 2011].
5. Biji Tanaman Jagung Manis
Biji jagung manis adalah biji monokotil yang terletak dalam suatu struktur yang disebut janggel. Di setiap janggel terdapat 10-16 deret biji, selalu berjumlah genap, dengan masing-masing deret berisi 200-400 butir biji. Seluruh janggel dilindungi oleh daun pelindung yang disebut kelobot. Adanya kelobot ini secara tidak langsung menjadi mekanisme perlindungan alami terhadap serangan hama yang mengancam biji jagung [Zulkarnain, 2013].
Baca Juga
6. Syarat Tumbuh Tanaman Jagung Manis
Jagung manis adalah tanaman yang membutuhkan lingkungan yang cocok. Mereka tumbuh paling baik di tempat terbuka dengan sinar matahari yang cukup. Ketinggian tempat yang ideal untuk pertumbuhan jagung berkisar dari 0 hingga 1.300 meter di atas permukaan laut. Suhu udara yang diperlukan berkisar antara 23 hingga 27°C. Curah hujan yang ideal untuk jagung berkisar antara 200 hingga 300 mm per bulan, atau curah hujan tahunan antara 800 hingga 1200 mm. pH tanah optimal untuk pertumbuhan jagung berkisar antara 5,6 hingga 6,2. Pertumbuhan jagung juga tidak tergantung pada musim, tetapi lebih pada ketersediaan air yang cukup. Dengan pengairan yang memadai, penanaman jagung bahkan bisa dilakukan pada musim kemarau untuk hasil yang lebih baik [Riwandi dkk., 2014].
Budi Daya Jagung: Teknik Pengolahan dan Pemeliharaan yang Optimal
Tanaman jagung (Zea mays) merupakan salah satu tanaman pokok di Indonesia yang memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Kualitas dan kuantitas hasil panen jagung sangat dipengaruhi oleh teknik budi daya yang diterapkan, mulai dari pengolahan lahan hingga waktu panen. Berikut adalah panduan singkat mengenai teknik budi daya jagung yang optimal, dengan merinci setiap poin berdasarkan sumber yang disebutkan.
1. Pengolahan Lahan
Sebelum menanam jagung, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya. Jika ada banyak sisa tanaman, disarankan untuk mengkomposkannya dan mengembalikannya ke dalam tanah. Proses pengolahan lahan dimulai dengan pembajakan, di mana tanah dicangkul dan dibalikkan untuk membuatnya gembur. Kemudian, tanah diatur dalam bentuk bedengan. Selain itu, perlu dibuat saluran drainase setiap 3 meter, terutama pada tanah yang memiliki drainase yang kurang baik (Syukur dkk., 2003).
2. Penanaman Jagung
Jagung manis dapat ditanam langsung di bedengan dengan cara ditugal sedalam 2,5-3 cm. Setiap lubang ditanami 2 atau 3 biji jagung dan kemudian ditutup dengan tanah. Jarak tanam bervariasi tergantung pada kesuburan tanah. Tanah yang lebih subur memerlukan jarak tanam yang lebih lebar. Sebagai panduan umum, jarak tanam yang dianjurkan untuk jagung manis adalah 80 x 20 cm atau 75 x 25 cm. Disarankan juga untuk menambah sekitar 5% dari benih yang ditanam sebagai bahan penyulaman (Zulkarnain, 2013).
Baca Juga : Mengenal Teknik Pemangkasan yang Tepat untuk Tanaman Buah
3. Pemeliharaan Tanaman Jagung
Selama masa pemeliharaan, perlu dilakukan pembersihan area tanaman dari gulma dan sisa-sisa tanaman yang dapat menjadi tempat hidup hama dan penyakit. Kemudian, lakukan penjarangan tanaman dengan menjaga hanya tanaman yang tumbuh paling baik. Jagung membutuhkan pemupukan yang cukup tinggi, terutama pada tanah berat. Diperlukan sekitar 112-120 kg/ha nitrogen, 45-112 kg/ha fosfor, dan 60 kg/ha kalium (Purwono dan Hartono, 2011).
4. Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
Mengingat dampak negatif penggunaan insektisida kimia, metode terbaik untuk mengatasi hama pada jagung adalah melalui sistem pengendalian hama terpadu (PHT). PHT melibatkan berbagai teknik, termasuk pengendalian serangga pengganggu secara kimiawi, biologis, kultur teknis, dan penggunaan varietas yang tahan terhadap hama tertentu (Riwandi, 2011).
5. Waktu Panen yang Tepat
Penentuan waktu panen jagung sangat penting. Tanpa memperhatikan faktor ini, hasil panen tidak akan maksimal. Jagung manis biasanya dapat dipanen pada usia 14-19 hari setelah penyerbukan atau 60-70 hari setelah tanam, tergantung pada kondisi suhu dan varietas jagung yang ditanam (Zulkarnain, 2013).
Demikianlah sedikit ulasan singkat tentang tanaman jagung manis dan panduan singkat bagi anda yang ingin mencoba untuk menanam tanaman jangung manis sendiri. Semoga dengan hadirnya artikel singkat ini mampu menambah wawasan kita semua. Perlu di ingat bahwa memahami teknik budi daya yang benar memainkan peran kunci dalam mendukung ketahanan pangan dan ekonomi di Indonesia, dan juga membantu mengurangi dampak negatif pada lingkungan melalui penerapan PHT yang berkelanjutan.
Refrensi
Daftar Pustaka :
Budiman. H. 2015. Sukses Bertanam Jagung Komoditas Pertanian yang Menjanjikan, pustaka baru press.Yogyakarta.206 hal.
Mayadewi, M.A. 2007. Pengaruh Jenis Pupuk Kandang dan Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan Gulma dan Hasil Jagung Manis. Jurnal Agritrop, 26(4): 153
– 159.
Purwono, dan R. Hartono. 2011. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya.
Bogor. 68 hal.
Riwandi, M. Hardjaningsih dan Hasanudin. 2014. Teknik Budidaya Jagung dengan Sistem Organik di Lahan Marjinal. UNIB Press. Bengkulu. 56 hal.
Rukmana. 1997. Usaha Tani Jagung. Kanisius. Yogyakarta. 104 hal.
Syukur dan A. Rifianto. 2013. Jagung Manis. Penebar Swadaya. Jakarta. 123 hal.
Tanty, H. 2011. Evaluasi daya gabung persilangan jagung dengan metode diallel. Jurnal Comtech, 2(2): 1-9 hal.
Zulkarnain. 2013. Budidaya Sayuran Tropis. Bumi Aksara. Jakarta. 219 hal