Adi, yang saat itu menjabat sebagai perangkat desa, bersama dengan pemerintah desa melakukan mediasi dengan pemilik tanaman padi ketan hitam. Pemilik tanaman mengaku tidak mengetahui adanya larangan tersebut dan tidak menyadari bahwa yang ditanamnya adalah ketan hitam. Setelah mediasi, tanaman padi tersebut dimusnahkan oleh pemerintah desa dan warga setempat. Kejadian ini menjadi bukti kuat akan kepercayaan masyarakat Desa Slangit terhadap larangan menanam ketan hitam, cabai rawit, dan labu putih.
Baca Juga : Generasi Muda Indonesia Dimotivasi Menjadi Duta Pertanian Muda 2024
Mitos dan kepercayaan seperti ini tidaklah jarang dijumpai di masyarakat pedesaan, terutama di daerah yang masih kental dengan nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal. Akbarudin Sucipto, seorang pemerhati budaya Cirebon, menjelaskan bahwa mitos-mitos seperti larangan menanam tanaman tertentu seringkali memiliki latar belakang yang berkaitan dengan kisah-kisah masa lalu atau dengan tujuan tertentu dalam menjaga etika atau keselamatan masyarakat.
“Ada mitos-mitos yang dalam rangka menyelamatkan koridor etik. Tapi di sisi lain ada juga mitos-mitos untuk menyelamatkan sesuatu yang kita ngga tahu,” ungkap Akbarudin. Ia menekankan pentingnya menghormati kepercayaan dan tradisi lokal, meskipun tidak semua orang mempercayainya. “Kalau (mitos) itu sudah menjadi kearifan lokal, paling tidak meski kita tidak meyakini atau tidak percaya, baiknya kita menghormati,” tambahnya.
Baca Juga : Serbuan Triliunan Tonggeret, Kejadian Langka Setiap 200 Tahunan yang Mengguncang Amerika
Desa Slangit, dengan larangan kuno ini, memberikan gambaran yang menarik tentang bagaimana tradisi dan kepercayaan turun-temurun tetap kuat di tengah kemajuan zaman. Meskipun banyak aspek kehidupan modern telah memasuki desa tersebut, nilai-nilai tradisional tetap menjadi bagian integral dari identitas dan kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Hal ini menunjukkan bahwa warisan budaya lokal tidak hanya penting untuk dilestarikan, tetapi juga untuk dihormati dan dihargai sebagai bagian dari kekayaan budaya yang memperkaya dan memperkuat jati diri suatu komunitas.