BeritaPertanian

Rekomendasi Pupuk Sumber Fosfor (P)

Pupuk Fosfor

Rekomendasi Pupuk Sumber Fosfor (P)
Rumah Tani – Fosfor (P) adalah unsur hara esensial yang memegang peran krusial dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dalam proses fotosintesis, respirasi, dan pembentukan akar, fosfor berkontribusi secara signifikan. Kekurangan unsur P dapat berakibat fatal bagi tanaman, menyebabkan kerdil, pertumbuhan terhambat, dan hasil panen yang menurun. Oleh karena itu, pemilihan pupuk sumber fosfor yang tepat menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Dalam konteks ini, beberapa rekomendasi pupuk sumber P akan diulas, mencakup baik pupuk anorganik maupun pupuk organik.

Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik adalah jenis pupuk yang berasal dari senyawa-senyawa kimia buatan manusia yang tidak mengandung bahan organik. Pupuk ini umumnya diproduksi secara industri dan dirancang untuk memberikan nutrisi tanaman dalam bentuk yang mudah diserap. Beberapa contoh pupuk anorganik meliputi pupuk urea, pupuk fosfat, dan pupuk kalium. Berikut ini beberapa jenis pupuk anorganik yang dapat digunakan sebagai sumber fosfor (P) :

1. Superfosfat (TSP)

Superfosfat atau Triple Superphosphate adalah salah satu pupuk sumber fosfor (P) yang paling umum digunakan dalam pertanian. Dengan kandungan P sekitar 46%, TSP menjadi pilihan utama para petani. Pupuk ini tersedia dalam bentuk bubuk atau granula dan memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, memungkinkan tanaman untuk segera menyerapnya. Kemudahan ini menjadikan TSP solusi efektif untuk mengatasi kekurangan fosfor pada tanaman.

Baca Juga : Tips Menanam Bayam yang Baik dan Benar

Salah satu keunggulan utama TSP adalah kelarutannya yang tinggi dalam air. Kemampuan larut ini memastikan bahwa fosfor yang terkandung dalam pupuk dapat segera masuk ke dalam tanah dan diambil oleh akar tanaman. Proses ini memungkinkan tanaman mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dengan cepat, yang berdampak positif pada pertumbuhan dan perkembangannya.

TSP dapat digunakan untuk berbagai jenis tanaman, baik tanaman pangan, hortikultura, maupun perkebunan. Pupuk ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, terutama dalam pembentukan akar, bunga, dan buah.

2. Pupuk SSP

Pupuk SSP adalah singkatan dari Single Super Phosphate, yaitu pupuk anorganik yang mengandung unsur hara fosfor (P) yang tinggi, yaitu sekitar 18%. Pupuk ini tersedia dalam bentuk bubuk atau granula dan mudah larut dalam air sehingga dapat cepat diserap oleh tanaman.

Pupuk SSP merupakan salah satu pupuk fosfat yang paling umum digunakan dalam pertanian. Pupuk ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, terutama dalam pembentukan akar, bunga, dan buah.

Pupuk SSP mengandung unsur hara fosfor (P) yang tinggi, yaitu sekitar 18%. Selain itu, pupuk SSP juga mengandung unsur hara lain dalam jumlah yang lebih kecil, yaitu: Nitrogen (N) : 0%, Kalium (K) : 0%, Kalsium (Ca) : 0,03%, Magnesium (Mg) : 0,03%, Sulfur (S) : 0,08%. 

3. SP-36 (Superfosfat Trikalsium)

SP-36 merupakan pupuk anorganik yang mengandung fosfor (P) dengan konsentrasi tinggi, mencapai sekitar 36%. Keberadaan unsur fosfor ini sangat penting dalam mendukung beberapa proses biokimia yang esensial untuk pertumbuhan tanaman, seperti fotosintesis, metabolisme energi, dan perkembangan akar. SP-36 umumnya tersedia dalam bentuk bubuk atau granula, memungkinkan penggunaan yang fleksibel sesuai dengan kebutuhan tanaman. Kemudahan larut dalam air menjadi keunggulan tersendiri, karena tanaman dapat dengan cepat menyerap nutrisi yang diperlukan.

Salah satu aspek penting dari penggunaan pupuk adalah ketersediaannya di pasar dan kemudahan aplikasinya di lapangan. SP-36 dengan mudah ditemukan di toko pertanian dan tersedia dalam berbagai kemasan. Selain itu, kemampuan larut dalam air memudahkan petani dalam mengaplikasikannya melalui berbagai metode, termasuk penyiraman, penyemprotan, atau pencampuran langsung dengan tanah. Dengan demikian, petani dapat dengan mudah mengintegrasikan SP-36 ke dalam praktik pertanian mereka tanpa kendala yang berarti.

4. NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium)

Pupuk NPK adalah pupuk majemuk yang mengandung tiga unsur hara utama, yaitu nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Keberadaan fosfor dalam pupuk NPK mendukung perkembangan akar, bunga, dan buah. Dengan perbandingan yang tepat, pupuk ini memberikan nutrisi lengkap untuk pertumbuhan tanaman secara optimal. Nitrogen membantu dalam pembentukan klorofil, protein, dan karbohidrat, sementara kalium berperan dalam transportasi air dan nutrisi, serta meningkatkan ketahanan tanaman.

Baca Juga :

Pupuk Organik

Pupuk organik adalah jenis pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik alami, seperti sisa-sisa tanaman, kotoran hewan, kompos, limbah dapur, dan bahan-bahan organik lainnya. Pupuk ini direkomendasikan sebagai sumber nutrisi tambahan untuk tanaman karena dapat meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan struktur tanah, dan menyediakan nutrisi secara bertahap. Selain itu pupuk organik juga menjadi sumber fosfor yang baik bagi tanaman. Berikut ini beberapa jenis pupuk organik yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber fosfor :

1. Kotoran Hewan

Pupuk organik, seperti kotoran hewan, menawarkan alternatif yang ramah lingkungan dalam menyediakan fosfor untuk tanaman. Meskipun kandungan fosfornya mungkin tidak sebesar pupuk anorganik, kotoran hewan memberikan manfaat jangka panjang. Proses peluruhan organik secara alami membuat fosfor tersedia secara bertahap, memberikan nutrisi yang berkelanjutan bagi tanaman.

Related posts

Kremah (Alternanthera Sessilis) Si Gulma Penambah Stamina

Editor

Herbisida Selektif vs Non-Selektif: Pengertian, Cara Kerja, dan Contoh

Rumah Tani

Rumah Tani : Menginspirasi Pertanian Berkelanjutan di Era Digital

Editor

Leave a Comment