BeritaPertanian

Gerakan Tanam Padi Unggulan di Lebak: Langkah Nyata Menuju Kedaulatan Pangan

Gerakan Tanam Padi Unggulan di Lebak: Langkah Nyata Menuju Kedaulatan Pangan

Rumah Tani – Pada hari Kamis, 7 Juni, Kabupaten Lebak, Banten, menjadi saksi sebuah inisiatif ambisius yang digagas oleh Kementerian Pertanian melalui program Kesatria. Program ini tak hanya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia di tengah tantangan perubahan iklim yang semakin tidak menentu. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah memerintahkan jajarannya untuk terus mendorong produksi dan menjaga produktivitas pertanian, termasuk dengan meningkatkan indeks pertanaman dan melakukan penanaman di lahan perkebunan.

Dalam upaya ini, Mentan Amran tidak sendirian. Beliau mengajak berbagai universitas dan akademisi untuk terlibat langsung dalam program akselerasi percepatan produksi pangan. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan varietas benih padi unggul yang bisa meningkatkan produksi padi nasional. Gayung bersambut, dua universitas terkemuka, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Pertanian Bogor (IPB), berhasil mengembangkan varietas unggulan seperti Gamagora dan IPB 3 Sakti yang akan ditanam di Provinsi Banten.

Baca Juga : Indonesia Dorong Ekspor Pertanian ke Timur Tengah

Varietas Gamagora 7 dan IPB 3 Sakti dihasilkan dari riset panjang dan uji coba yang cermat. Gamagora 7, benih unggulan dari UGM, dikenal dengan ketahanannya terhadap berbagai hama dan penyakit seperti wereng batang cokelat biotipe 2, penyakit hawar daun bakteri patotipe III, dan penyakit blast dengan beberapa ras. Keunggulan ini membuat Gamagora 7 mampu bertahan di lahan sawah maupun tadah hujan. Dengan potensi produksi mencapai 9,8 ton per hektare, varietas ini disebut sebagai padi amphibi karena kemampuannya beradaptasi dengan perubahan iklim, baik kekeringan maupun banjir.

Sementara itu, IPB 3 Sakti adalah varietas padi sawah irigasi yang dikembangkan oleh IPB. Padi ini memiliki arsitektur kokoh dan malai lebat, yang berkontribusi pada peningkatan produktivitas lahan sawah dengan potensi hasil mencapai 11,2 ton per hektare. Keunggulan ini menjadikan IPB 3 Sakti sebagai pilihan ideal untuk petani yang ingin meningkatkan hasil panen mereka secara signifikan.

Direktorat Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) berperan penting dalam menyukseskan program Kesatria ini. Sekretaris Dirjenbun, Heru Tri Widarto, bersama Tenaga Ahli Menteri Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Marginal, Dr. Anny Mulyani, memimpin langsung Gerakan Tanam Benih Padi Varietas Gamagora di Desa Ciakar, Kecamatan Gunungkencana, Kabupaten Lebak. Mereka menegaskan pentingnya program ini dalam menghadapi kondisi perubahan iklim yang tidak menentu. Heru menjelaskan bahwa melalui program Kesatria, Direktorat Jenderal Perkebunan berupaya memperluas areal tanam padi dengan memanfaatkan lahan perkebunan yang ada.

Program Kesatria, yang merupakan singkatan dari Kelapa Sawit & Kelapa Tumpang Sari Tanaman Pangan, adalah salah satu langkah strategis dalam mendukung optimalisasi lahan perkebunan untuk penambahan luas tanam padi. Program ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memajukan sektor pertanian melalui inovasi dan teknologi, serta memastikan keberlanjutan produksi pangan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya air.

Baca Juga : Membangun Keunggulan dalam Memasarkan Produk Pertanian di Era Digital

Gerakan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi padi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi para petani di Kabupaten Lebak dan sekitarnya. Dengan diluncurkannya Gerakan Tanam Benih Padi Varietas Gamagora, diharapkan petani dapat merasakan manfaat dari varietas padi unggul ini. Anny Mulyani berharap program ini dapat membuat tanah yang ada menjadi lebih bermanfaat dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pada acara tersebut, Heru dan Anny menyampaikan bahwa program ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan kedaulatan pangan di Indonesia. Mereka berharap, dengan adanya varietas unggul seperti Gamagora 7 dan IPB 3 Sakti, produksi padi di Indonesia dapat meningkat secara signifikan. Lebih dari itu, mereka ingin program ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam meningkatkan produksi pangan.

Tidak hanya di Lebak, program Kesatria ini juga diharapkan dapat diterapkan di berbagai daerah di Indonesia. Dengan optimalisasi lahan perkebunan yang ada, lahan rawa, dan pompanisasi lahan tadah hujan, pemerintah berupaya meningkatkan luas tanam padi secara signifikan. Selain itu, tumpang sisip padi gogo juga menjadi bagian penting dari strategi ini, di mana padi ditanam di antara tanaman kelapa sawit dan kelapa untuk memaksimalkan penggunaan lahan.

Inisiatif ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk para akademisi, peneliti, dan petani. Mereka melihat program Kesatria sebagai solusi nyata untuk mengatasi tantangan yang dihadapi sektor pertanian di Indonesia. Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, diharapkan ketahanan pangan Indonesia dapat terus terjaga.

Related posts

Pengendalian Patogen Tumbuhan Secara Fisik dan Mekanis: Menjaga Kesehatan Tanaman dengan Tindakan Preventif

Editor

Strategi Efektif untuk Sukses Berternak Ayam Broiler di Halaman Sempit

Editor

Mengenal Karakteristik dan Cara Budidaya Jagung Manis (Zea mays scharata Sturt)

Editor

1 comment

Mengenal 8 Manfaat Bunga Telang 30 April 2025 at 22:26

[…] Baca Juga : Gerakan Tanam Padi Unggulan di Lebak: Langkah Nyata Menuju Kedaulatan Pangan […]

Reply

Leave a Comment