Rumah Tani, Hama Padi – Penggerek batang padi merupakan hama yang sering menjadi masalah bagi petani padi. Terdapat beberapa jenis penggerek batang padi yang umum ditemui, seperti penggerek batang padi kuning, putih, bergaris, dan merah jambu. Serangan penggerek batang padi sering dikenal dengan istilah sundep atau beluk. Sundep biasanya menyebabkan anakan padi menjadi kerdil atau bahkan mati, serta malai padi yang terbentuk menjadi berwarna coklat, kering, atau berisi gabah hampa. Ciri lainnya adalah saat batang padi terserang sundep, batang tersebut mudah terlepas saat dicabut.
Penggerek batang padi tidak hanya menyerang pada satu fase pertumbuhan tanaman, tetapi mulai dari fase bibit hingga pembentukan malai. Ngengat dewasa dari penggerek batang aktif pada malam hari, dan siklus hidupnya berkisar antara 40 hingga 70 hari tergantung dari jenisnya. Telur penggerek batang biasanya diletakkan di bawah permukaan daun atau dekat ujung daun. Telur ini memiliki ciri-ciri seperti gundukan kecil yang diselimuti oleh bulu-bulu halus mengkilap yang berasal dari bulu belakang ngengat induk betina.
Baca Juga :Â Macam Tipe Alat Mulut Hama
Setelah menetas, larva penggerek batang padi mulai bergerak ke arah bawah menuju pangkal tanaman, di mana mereka kemudian mulai merusak atau menggerek pada anakan utama. Proses ini merupakan fase awal dari serangan penggerek batang padi terhadap tanaman padi. Larva tidak hanya menyerang satu anakan, namun beralih ke anakan lainnya setelah mencapai kedewasaan. Awalnya, larva biasanya menyerang akar tanaman, menyebabkan gejala seperti pertumbuhan anakan yang kerdil atau bahkan mati.
Ketika larva telah masuk ke dalam batang tanaman, mereka akan mulai merusak pembuluh bagian dalam batang. Hal ini menyebabkan kerusakan yang cukup serius pada tanaman, di mana batang dapat patah dengan mudah saat dicabut. Penggerek batang padi dapat dengan relatif mudah dikenali ketika mereka berada di dalam batang, karena aktivitas merusak yang dilakukan pada pembuluh tanaman.
Penting untuk dipahami bahwa serangan larva penggerek batang padi tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik pada tanaman, tetapi juga dapat mengganggu aliran nutrisi dan air dalam tanaman. Dampaknya dapat sangat merugikan bagi hasil panen, karena tanaman yang terserang cenderung mengalami pertumbuhan yang terhambat atau bahkan mati.
Baca Juga :Â Menerapkan Konsep Tepat dalam Penggunaan Pestisida
Dalam rangka mengendalikan serangan hama penggerek batang padi, pemahaman terhadap kebiasaan dan siklus hidup hama tersebut sangat penting. Salah satu strategi pengendalian yang umum dilakukan adalah dengan menekan populasi ngengat dewasa. Hal ini karena fase merusak yang dilakukan oleh larva penggerek batang padi lebih sulit dikendalikan daripada menangkap ngengat dewasa.
Ngengat dewasa merupakan tahap hidup dari penggerek batang padi yang memiliki peran kunci dalam reproduksi dan penyebaran hama ini. Mereka aktif pada malam hari dan biasanya bertelur di dekat tanaman padi. Dengan menekan populasi ngengat dewasa, dapat mengurangi jumlah telur yang diletakkan di tanaman, sehingga mengurangi potensi serangan larva pada tanaman padi.
Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi (Sundep & Beluk)
Secara umum ada dua cara pengendalian yang sering digunakan ole para petani untuk mengendalikan ngengat hama penggerek batang padi :
1. Perangkap Lampu Pada Malam Hari
Untuk mengendalikan hama penggerek batang padi seperti Sundep dan Beluk, salah satu metode yang efektif adalah dengan menggunakan perangkap lampu pada malam hari. Konsep di balik penggunaan perangkap ini didasarkan pada sifat alami ngengat penggerek batang padi yang aktif pada malam hari. Ngengat-ngengat ini cenderung tertarik pada cahaya, sehingga perangkap lampu dapat dimanfaatkan untuk menarik dan menangkap mereka.
Baca Juga :Â Klasifikasi Filum dan Ordo Yang Berpotesi Sebagai Hama
Perangkap lampu ini biasanya menggunakan lampu listrik yang ditempatkan di bawah corong perangkap plastik. Saat lampu dinyalakan, cahaya yang dipancarkan akan menarik ngengat-ngengat penggerek batang padi untuk mendekat. Penggunaan corong perangkap membantu untuk memusatkan ngengat ke dalam perangkap sehingga mereka tidak dapat lepas begitu saja.
Untuk meningkatkan efektivitas perangkap lampu, waktu pengoperasian perangkap perlu diperhatikan. Biasanya, perangkap dinyalakan mulai jam enam sore hingga jam enam pagi. Hal ini karena pada rentang waktu tersebut, aktivitas ngengat penggerek batang padi mencapai puncaknya. Dengan demikian, penggunaan perangkap lampu pada malam hari dapat memaksimalkan penangkapan ngengat dan mengurangi jumlah hama di ladang padi.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan lokasi penempatan perangkap lampu. Perangkap sebaiknya ditempatkan di area-area strategis di sekitar ladang padi, seperti di sekitar tepi ladang atau di antara tanaman yang rentan terkena serangan hama. Dengan demikian, perangkap dapat menjangkau sebanyak mungkin ngengat yang berkeliaran di sekitar ladang.
Baca Juga :Â Memahami Teknik Pencampuran Pestisida
Dalam mengimplementasikan perangkap lampu ini, pemeliharaan dan pemantauan rutin juga diperlukan. Perangkap perlu dibersihkan secara berkala dari ngengat yang tertangkap dan juga perlu diperiksa untuk memastikan ketersediaan daya listrik yang cukup. Dengan pemeliharaan yang baik, perangkap lampu dapat terus berfungsi secara optimal dalam mengendalikan populasi hama penggerek batang padi dan menjaga produktivitas ladang padi secara keseluruhan.
2. Perangkap Hormon Kawin
Salah satu metode lain yang efektif dalam mengendalikan hama penggerek batang padi, seperti Sundep dan Beluk, adalah menggunakan perangkap hormon kawin. Prinsip dasar dari perangkap ini adalah memanfaatkan sexferomon, yaitu hormon wangi yang dihasilkan oleh ngengat betina untuk merangsang ngengat jantan mendekat. Sexferomon ini sangat efektif dalam menarik ngengat jantan, karena mereka secara alami tertarik pada bau tersebut.