Kehutanan

Burus (Bruguiera cylindrica L.)

Burus (Bruguiera cylindrica L.)

Rumah Tani – Pohon mangrove menjadi bagian tak terpisahkan dari ekosistem pantai yang memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Salah satu spesies mangrove yang menarik perhatian adalah Burus (Bruguiera cylindrica L.), yang juga dikenal dengan sejumlah nama lokal seperti tanjang, tanjang putih, tanjang sukim, dan sebagainya. Dengan ciri-ciri unik dan keistimewaannya, Burus menjadi fokus perbincangan dalam artikel ini.

Karakteristik Burus (Bruguiera cylindrica L.)

Burus (Bruguiera cylindrica L.) merupakan pohon yang selalu hijau dengan akar lutut dan akar papan yang melebar ke samping di bagian pangkal pohon. Keunikan Burus tidak hanya terletak pada bentuk akarnya yang mencolok, tetapi juga pada ketinggian pohon yang kadang-kadang dapat mencapai 23 meter. Kulit kayu Burus berwarna abu-abu, relatif halus, dan ditandai dengan adanya sejumlah lentisel kecil yang memberikan karakteristik tersendiri pada pohon ini.

Daun Burus (Bruguiera cylindrica L.)

Daun Burus memiliki ciri khas yang membedakannya dari spesies mangrove lainnya. Permukaan atas daun berwarna hijau cerah, sementara bagian bawahnya cenderung berwarna hijau agak kekuningan. Daun ini bersifat sederhana dan berlawanan, dengan bentuk elips, ujung yang agak meruncing, dan ukuran bervariasi antara 7 hingga 17 cm panjangnya dan 2 hingga 8 cm lebar. Keunikan daun ini menjadi salah satu aspek yang menarik bagi para peneliti dan pengamat alam.

Bunga Burus (Bruguiera cylindrica L.)

Morfologi Tanaman Mangrove Burus (Bruguiera cylindrica L.)
Morfologi Tanaman Mangrove Burus (Bruguiera cylindrica L.)

Bunga Burus muncul dalam kelompok-kelompok kecil yang terletak di ujung tandan dengan panjang tandan sekitar 1-2 cm. Salah satu ciri khas bunga Burus adalah keberadaan rambut putih pada sisi luar bagian bawahnya. Letak bunga ini dapat ditemukan di ujung atau ketiak tangkai/tandan bunga. Daun mahkota bunga ini berwarna putih, kemudian berubah menjadi coklat seiring bertambahnya usia, dengan ukuran sekitar 3-4 mm. Sementara itu, kelopak bunga berjumlah delapan, berwarna hijau kekuningan, dan memiliki bentuk seperti tabung di bagian bawahnya.

Buah Burus (Bruguiera cylindrica L.)

Burus juga dikenal melalui hipokotilnya yang sering disalahartikan sebagai buah. Hipokotil Burus memiliki bentuk silindris memanjang dan kadang-kadang melengkung. Warna hipokotil ini bergradasi, hijau di dekat pangkal buah dan berubah menjadi hijau keunguan di bagian ujungnya. Pangkal buah melekat pada kelopak bunga, memberikan gambaran yang indah dan unik.

Ukuran hipokotil Burus juga menjadi poin menarik untuk dipelajari. Panjang hipokotil berkisar antara 8 hingga 15 cm, sementara diameter mencapai 5 hingga 10 mm. Keistimewaan ini menunjukkan adaptasi pohon ini terhadap lingkungannya, terutama dalam proses reproduksi dan penyebaran biji.

Morfologi Tanaman Mangrove Burus (Bruguiera cylindrica L.)
Morfologi Tanaman Mangrove Burus (Bruguiera cylindrica L.)

Ekologi Burus (Bruguiera cylindrica L.)

Di tengah keindahan dan keanekaragaman hutan mangrove, salah satu spesies yang menarik perhatian adalah Burus (Bruguiera cylindrica L.). Pohon ini bukan hanya menjadi elemen estetika di ekosistem mangrove, tetapi juga memiliki peran ekologis yang signifikan. Berikut ini merupakan beberapa ulasan terkait ekologi Burus, mulai dari tempat tumbuhnya, kemampuan adaptasi, hingga peran pentingnya dalam menjaga keseimbangan ekosistem mangrove.

1. Habitat dan Tempat Tumbuh

Burus memiliki keunikan dalam pola tumbuhnya yang cenderung mengelompok dalam jumlah besar. Habitat utamanya terletak di belakang zona Avicennia, atau dapat ditemui di bagian tengah vegetasi mangrove yang mengarah ke laut. Keberadaannya di sini bukan hanya sebagai pemandangan yang menarik, melainkan juga sebagai elemen penyangga ekosistem mangrove secara keseluruhan.

Baca Juga : Api-Api Daun Lebar (Avicennia Officinalis L.)

Penting untuk dicatat bahwa Burus mampu tumbuh pada tanah atau substrat yang baru terbentuk, menjadikannya pilihan ideal di daerah yang mungkin tidak cocok untuk jenis mangrove lainnya. Keberhasilan adaptasinya terhadap tanah liat menjadi salah satu ciri khasnya, yang membuatnya bergantung pada akar nafas untuk mendapatkan pasokan oksigen yang memadai. Oleh karena itu, Burus sangat responsif terhadap penggenangan yang berkepanjangan, menggambarkan kepekaannya terhadap perubahan lingkungan.

2. Kemampuan Tumbuh pada Tanah Liat dan Respons Terhadap Penggenangan

Tanah liat, meskipun kurang ideal bagi beberapa jenis tanaman, menjadi tempat yang nyaman bagi Burus. Kemampuannya untuk tumbuh pada tanah ini menjadi indikator adaptasinya yang luar biasa. Akar nafas yang dimiliki oleh Burus menjadi alat vital untuk memperoleh oksigen dalam kondisi tanah yang cenderung kurang oksigen. Oleh karena itu, penggenangan yang berkepanjangan dapat menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup Burus dan mangrove lainnya.

Pentingnya pemahaman mengenai respons Burus terhadap penggenangan ini tidak hanya relevan untuk konservasi mangrove, tetapi juga memiliki implikasi yang lebih luas terkait dengan perubahan iklim. Seiring dengan peningkatan tingkat air laut dan intensitas cuaca ekstrem, pemahaman mendalam tentang adaptasi Burus dapat menjadi landasan untuk strategi mitigasi yang efektif.

3. Penyebaran Melalui Arus Air

Salah satu fitur menarik dari Burus adalah buahnya yang ringan dan mampu mengapung. Hal ini memungkinkan penyebarannya melalui arus air, membantu pohon ini menyebar ke daerah yang lebih luas. Meskipun pertumbuhannya cenderung lambat, kemampuan ini memberikan kontribusi penting dalam proses regenerasi dan perluasan hutan mangrove.

Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa meskipun Burus tidak memiliki tingkat pertumbuhan yang sangat cepat, peran penyebarannya melalui arus air memberikan kontribusi berkelanjutan dalam pelestarian dan perluasan ekosistem mangrove. Pemahaman mendalam tentang mekanisme ini dapat memberikan pandangan baru dalam upaya konservasi mangrove di seluruh dunia.

Related posts

Hari Pohon Internasional: Mengenang Jasa Julius Sterling Morton dan Pentingnya Menanam Pohon

Editor

Sebaran Jenis-Jenis Mangrove Di Indonesia

Rumah Tani

Peran Penting Drone dalam Menjaga Kelestarian Hutan

Rumah Tani

Leave a Comment