Yang tak kalah penting untuk kita ketahui adalah bahwa deforestasi juga meningkatkan risiko penyebaran penyakit dari hewan ke manusia, atau yang biasa disebut zoonosis. Saat hutan ditebang dan habitat hewan liar menyempit, mereka terpaksa mendekati pemukiman manusia untuk mencari makanan.
Kontak yang semakin sering antara manusia dan hewan ini membuka peluang besar terjadinya penularan penyakit. Beberapa penyakit yang telah dikaitkan langsung dengan deforestasi antara lain malaria, demam berdarah, dan bahkan wabah penyakit seperti Ebola.
Baca Juga : Peran Penting Drone dalam Menjaga Kelestarian Hutan
Selain penyakit, deforestasi juga mempercepat laju perubahan iklim. Pohon-pohon di hutan menyimpan karbon dalam jumlah besar. Saat pohon ditebang dan dibakar atau dibiarkan membusuk, karbon tersebut dilepaskan ke atmosfer dalam bentuk karbon dioksida.
Ini menambah jumlah gas rumah kaca di atmosfer dan meningkatkan suhu global. Semakin banyak deforestasi yang terjadi, semakin cepat perubahan iklim berlangsung. Kita sudah bisa merasakan dampaknya sekarang: suhu udara semakin panas, musim semakin tidak menentu, dan bencana alam semakin sering terjadi.
Tidak berhenti di situ, deforestasi juga mengganggu proses ekologi penting lainnya, seperti siklus air dan daur hara tanah. Tanpa hutan, air hujan tidak terserap ke dalam tanah dan langsung mengalir ke sungai, menyebabkan banjir.
Tanah kehilangan nutrisi karena tidak ada lagi daun-daunan yang membusuk dan memperkaya tanah. Semua ini adalah contoh nyata bahwa deforestasi merusak keseimbangan alam yang selama ini menopang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Langkah-Langkah Nyata yang Bisa Kita Lakukan untuk Mencegah Deforestasi
Kabar baiknya, kita semua bisa ikut ambil bagian dalam upaya menghentikan deforestasi. Salah satu cara paling sederhana namun berdampak besar adalah dengan mendukung produk-produk yang ramah lingkungan.
Pilih produk dengan label FSC atau produk pertanian yang jelas asal-usulnya dan tidak berasal dari kawasan hasil deforestasi. Hindari produk-produk yang mengandalkan minyak kelapa sawit tidak berkelanjutan, karena perkebunan sawit adalah penyumbang besar deforestasi di Indonesia.
Selain itu, kita juga bisa mengurangi penggunaan kertas dan beralih ke media digital. Meskipun terlihat sepele, pengurangan konsumsi kertas secara kolektif bisa mengurangi tekanan terhadap hutan.
Gunakan kembali kertas bekas, daur ulang, dan jangan mencetak dokumen yang tidak perlu. Deforestasi akan berkurang jika permintaan terhadap hasil hutan ditekan dari sisi konsumen.
Menanam pohon juga merupakan tindakan nyata yang bisa dilakukan siapa saja. Kamu bisa ikut kegiatan penanaman pohon atau bahkan menanam pohon di halaman rumah. Setiap pohon yang tumbuh membantu menyerap karbon dioksida dan memberikan tempat tinggal bagi berbagai jenis burung dan serangga. Bayangkan jika satu juta orang menanam satu pohon, berapa banyak oksigen yang bisa kita hasilkan dan berapa banyak deforestasi yang bisa kita cegah!
Mengedukasi dan Bergerak Bersama untuk Masa Depan Tanpa Deforestasi
Penting juga untuk membekali diri kita dengan informasi yang akurat tentang deforestasi. Edukasi adalah kunci untuk menciptakan kesadaran kolektif. Semakin banyak orang yang tahu tentang bahaya deforestasi, semakin besar kemungkinan kita bisa melindungi hutan.
Kamu bisa berbagi informasi melalui media sosial, mengadakan diskusi di komunitas, atau bahkan membuat konten edukatif yang menarik dan mudah dipahami.
Dukung juga organisasi konservasi yang bekerja di lapangan untuk menyelamatkan hutan. Mereka membutuhkan bantuan, baik secara finansial maupun tenaga sukarela. Dengan menyumbang atau bergabung dalam kegiatan mereka, kita turut berkontribusi langsung dalam upaya menghentikan deforestasi. Selain itu, jangan ragu untuk melaporkan jika kamu melihat kegiatan ilegal seperti penebangan liar atau perburuan satwa di sekitar tempat tinggalmu.
Terakhir, ubah gaya hidup kita menjadi lebih berkelanjutan. Kurangi konsumsi daging, karena industri peternakan juga berkontribusi terhadap deforestasi. Gunakan transportasi umum, hemat energi, dan bijak dalam menggunakan sumber daya alam. Semua tindakan ini, sekecil apa pun, jika dilakukan bersama-sama, bisa memberikan dampak besar untuk mengurangi deforestasi dan menyelamatkan Bumi.
Baca Juga : Menyelamatkan Hutan, Menyelamatkan Kehidupan: Memahami dan Mencegah Kebakaran Hutan
Deforestasi bukan sekadar isu lingkungan—ini adalah masalah nyata yang berdampak langsung terhadap kehidupan kita. Dari hilangnya keanekaragaman hayati hingga meningkatnya risiko penyakit dan perubahan iklim, deforestasi membawa dampak luas yang tidak bisa diabaikan. Namun, kita masih punya harapan. Dengan kesadaran, aksi nyata, dan kolaborasi, kita bisa melindungi hutan yang tersisa dan bahkan memulihkan yang telah rusak.
Jadi, yuk mulai dari sekarang, ambil bagian dalam gerakan menyelamatkan hutan. Karena dengan menghentikan deforestasi, kita sedang menjaga kehidupan, tidak hanya untuk diri kita sendiri, tapi juga untuk generasi yang akan datang. 🌳
Cek Berita dan Artikel yang lain di Komunitas Rumah Tani