Dalam prakteknya, hormon wangi tersebut umumnya ditempatkan dalam sebuah botol yang berisi deterjen atau zat cair lainnya. Botol ini berfungsi sebagai perangkap tempat ngengat akan terjebak ketika mendekati sumber bau hormon wangi. Ketika ngengat jantan mendekati botol yang mengandung hormon wangi, mereka akan terperangkap di dalam botol tersebut karena permukaan botol yang licin akibat deterjen, sehingga mereka tidak dapat lepas begitu saja setelah terjebak.
Baca Juga :Â 13 Jenis Formulasi Pestisida Yang Wajib Diketahui
Penggunaan perangkap hormon kawin ini biasanya efektif dalam menangkap ngengat penggerek batang padi selama periode kawin. Pada saat ini, ngengat jantan aktif mencari pasangan betina, sehingga mereka lebih responsif terhadap sexferomon yang dilepaskan oleh betina. Dengan demikian, perangkap hormon kawin dapat membantu mengurangi populasi hama penggerek batang padi dengan cara menangkap ngengat jantan sebelum mereka dapat berkawin dan menghasilkan keturunan baru.
Dalam penggunaan perangkap hormon kawin ini, penempatan lokasi perangkap juga perlu diperhatikan. Perangkap sebaiknya diletakkan di area-area strategis di sekitar ladang padi, terutama di sekitar tepi ladang atau di antara tanaman yang rentan terkena serangan hama. Dengan demikian, perangkap dapat menjangkau sebanyak mungkin ngengat yang berkeliaran di sekitar ladang dan memaksimalkan efektivitas penangkapan.
Dalam menjaga kinerja perangkap hormon kawin, perlu juga dilakukan pemantauan dan pemeliharaan secara rutin. Botol perangkap perlu diperiksa secara berkala untuk memastikan ketersediaan hormon wangi dan deterjen yang cukup, serta membersihkan botol dari ngengat yang telah terjebak di dalamnya. Dengan pemeliharaan yang baik, perangkap hormon kawin dapat terus berfungsi secara optimal dalam mengendalikan populasi hama penggerek batang padi dan mendukung produktivitas ladang padi secara keseluruhan.
Baca Juga :Â Herbisida Selektif vs Non-Selektif: Pengertian, Cara Kerja, dan Contoh
Pengendalian Lainnya
Selain menggunakan perangkap, pengendalian hama penggerek batang padi juga dapat dilakukan dengan metode kimia. Namun, perlu diperhatikan bahwa pengendalian dengan bahan kimia harus dilakukan dengan hati-hati dan tepat waktu. Jika gejala serangan hama sudah terlihat pada tanaman padi, hal ini menandakan bahwa pengendalian sudah terlambat atau mungkin tidak akan efektif lagi. Oleh karena itu, pencegahan merupakan kunci utama dalam mengendalikan hama ini.
Salah satu cara pencegahan yang efektif adalah dengan melakukan penyemprotan insektisida pada fase bibit tanaman padi. Insektisida yang digunakan umumnya mengandung bahan aktif seperti karbofuran, bensultap, bisultap, karbosulfan, dimehipo, amitraz, atau fipronil. Penyemprotan ini bertujuan untuk membunuh hama penggerek batang padi sebelum mereka dapat menyerang tanaman secara massal.
Penting untuk melakukan tindakan pencegahan ini secara tepat waktu, terutama saat serangan hama sudah mencapai ambang ekonomis. Ambang ekonomis ini biasanya ditetapkan ketika jumlah tanaman yang terserang mencapai 10% dari total rumpun tanaman atau ketika terdapat 4 kelompok telur hama per rumpun tanaman, terutama pada fase pertumbuhan tanaman padi yang rentan seperti fase bunting.
Baca Juga :Â Mengenal Pengertian Serta Jenis Insektisida dan Akarisida
Fase bibit merupakan periode yang sangat kritis dalam mengantisipasi serangan hama penggerek batang pada tanaman padi. Karena ukurannya yang masih terbatas, bibit dapat dengan mudah dikontrol secara manual oleh petani. Salah satu langkah yang dapat diambil untuk mempermudah pengontrolan bibit adalah dengan mengatur luas bedengan pembibitan.
Pentingnya mengontrol serangan hama pada fase bibit karena pada saat ini, tanaman padi masih dalam tahap awal pertumbuhan dan rentan terhadap kerusakan akibat serangan hama. Dengan mengatur luas bedengan pembibitan, petani dapat memastikan bahwa setiap bagian dari tanaman bibit dapat diawasi dengan baik. Lebar bedengan yang disarankan adalah maksimal 1.5 meter, sehingga memudahkan akses bagi petani untuk memperhatikan tanaman bibit secara langsung.
Selain memudahkan pengontrolan, pengaturan luas bedengan juga memberikan ruang yang cukup bagi tanaman untuk tumbuh secara optimal. Dengan membatasi lebar bedengan, tanaman bibit dapat mendapatkan sirkulasi udara yang baik, cahaya matahari yang optimal, dan nutrisi yang cukup. Hal ini akan membantu tanaman bibit untuk tumbuh dengan sehat dan kuat, sehingga lebih tahan terhadap serangan hama.
Baca Juga :Â Pembahasan Lengkap Mengenai Pengelompokan Pestisida
Pencegahan secara teknis merupakan salah satu langkah penting yang dapat dilakukan untuk mengendalikan serangan hama penggerek batang padi. Salah satu cara pencegahan yang dapat dilakukan saat panen adalah dengan memotong bagian pangkal batang lebih dekat ke tanah. Hal ini karena setelah fase larva, hama tersebut akan berubah menjadi pupa atau kepongpong. Pupa ini biasanya terdapat di bagian bawah daun. Ketika saat panen tidak memotong hingga bagian bawah tanaman dan bagian pupa tidak ikut terpotong, maka pupa tersebut akan tetap tertinggal di tanaman.
Selain itu, pencegahan juga bisa dilakukan setelah panen dengan cara menggenangi sawah selama beberapa hari. Hal ini dilakukan karena ulat penggerek batang padi masih banyak berada di pangkal batang tanaman setelah panen. Dengan menggenangi sawah, ulat- ulat tersebut dapat terbawa arus air dan mati. Tindakan ini membantu memutus siklus hidup hama tersebut dan mencegah penyebarannya ke musim tanam selanjutnya.
Selain beberapa cara tersebut, salah satu strategi pencegahan yang dapat dilakukan adalah melakukan persemaian secara serentak dan bersamaan dengan masa terbang ngengat. Dengan melakukan persemaian pada waktu yang tepat, tanaman akan tumbuh secara seragam dan sehat sehingga lebih tahan terhadap serangan hama. Selain itu, melakukan persemaian secara bersamaan dengan masa terbang ngengat juga membantu mengurangi kemungkinan serangan hama pada tanaman padi yang baru ditanam.
Baca Juga :Â Mengenal Pestisida dan Ruang Lingkupnya
Pencegahan secara teknis seperti ini memiliki peran yang penting dalam pengendalian hama penggerek batang padi karena dapat membantu mengurangi populasi hama dan mencegah kerusakan pada tanaman padi. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, petani dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi mereka dan mengurangi kerugian yang disebabkan oleh serangan hama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Komunitas Rumah Tani