Kehutanan

Kambingan (Derris trifoliata)

Kambingan (Derris trifoliata)Kehutanan – Kambingan (Derris trifoliata) adalah salah satu tanaman yang hidup di lingkungan ekosistem mangrove yang menarik perhatian. Tumbuhan ini dikenal sebagai tumbuhan perambat berkayu yang dapat tumbuh hingga mencapai panjang yang mengesankan, yakni hingga 15 meter. Keberadaannya umumnya dapat ditemui di tepi daratan pada habitat mangrove, dimana tumbuh subur di substrat berpasir dan berlumpur. Namun, yang menarik dari kambingan bukan hanya keindahannya sebagai bagian dari tata lanskap alam, tetapi juga karena potensinya dalam berbagai aspek kehidupan manusia, terutama dalam konteks penggunaannya untuk meracuni ikan secara alami.

Baca Juga : Sebaran Jenis-Jenis Mangrove Di Indonesia

Karakteristik Kambingan (Derris trifoliata)

Berbicara tentang kambingan, penting untuk mengenal berbagai nama lokal yang digunakan oleh masyarakat di berbagai wilayah. Di antaranya adalah Ambung, Tuba Laut, Areuy Ki Tonggeret, Tuwa Areuy, hingga nama-nama lain seperti Gadel, Toweran, Kamulut, dan Tuba Abal. Dari ragam nama ini, tergambar keberagaman geografis serta budaya di mana kambingan dapat ditemui.

Dalam deskripsi umumnya, kambingan merupakan tanaman pemanjat atau perambat berkayu yang memiliki karakteristik khas. Batangnya memiliki kulit kayu berwarna coklat tua yang halus dengan lentisel berwarna merah muda. Batang yang lebih muda akan tampak berwarna merah tua dengan keberadaan lentisel yang lebih banyak. Selain itu, daun kambingan juga memiliki ciri khasnya sendiri. Daun-daunnya terdiri dari 3-7 pinak, dengan permukaan atas yang berwarna hijau mengkilat dan bagian bawahnya yang berwarna abu-abu-hijau. Daun-daun ini tersusun secara majemuk dan bersilangan, berbentuk bulat telur atau elips dengan ujung yang meruncing. Ukurannya berkisar antara 6-13 x 2-6 cm, menjadikannya cukup mencolok dalam panorama hijau ekosistem mangrove.

Selanjutnya, pada bagian reproduksi, kambingan memiliki bunga biseksual yang terletak pada tandan bunga panjang dengan gagang bunga yang pendek. Bunga ini biasanya muncul di ketiak batang yang tumbuh secara horizontal sepanjang permukaan tanah. Daun mahkotanya memiliki warna ungu agak putih-merah muda pucat dengan panjang sekitar 1 cm. Benangsarinya terdiri dari satu bagian atas yang tumbuh sendiri, sementara 9 lainnya bersatu. Ketika sudah matang, kambingan akan menghasilkan buah berupa polong berkulit, bulat memanjang, atau hampir bundar dengan biji di dalamnya. Polong ini memiliki ukuran sekitar 2-4,5 x 2,5-3,5 cm, sedangkan bijinya berukuran sekitar 12 x 11 mm.

Baca Juga : Ceriops tagal

Klasifikasi Kambingan (Derris trifoliata)

  • Division : Tracheophyta
  • Class : Magnoliopsida
  • Order : Fabales
  • Family : Fabaceae
  • Marga : Derris
  • Species : Derris trifoliata
Kambingan (Derris trifoliata)
Kambingan (Derris trifoliata)

Ekologi Kambingan (Derris trifoliata)

Kambingan (Derris trifoliata) merupakan salah satu tanaman yang memiliki peran ekologis yang vital dalam ekosistem mangrove. Tumbuhan ini tumbuh subur di sepanjang tepi daratan habitat mangrove, terutama pada substrat berpasir dan berlumpur. Keberadaannya memberikan kontribusi penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem mangrove dengan memperkaya keragaman hayati di area tersebut. Kambingan cenderung memilih area yang mendapat pasokan air tawar dan tergenang secara tidak teratur oleh air pasang surut, kondisi yang sering ditemui di sepanjang tepi daratan mangrove.

Baca Juga : Ceriops decandra

Siklus hidup kambingan juga menarik untuk diamati. Bunga kambingan mulai bermunculan pada bulan September hingga November, menandakan awal dari fase reproduksi tanaman ini. Bunga yang dihasilkan memiliki daya tarik estetika yang khas dengan warna ungu agak putih-merah muda pucat pada daun mahkotanya. Setelah melewati fase berbunga, kambingan akan menghasilkan buah pada bulan November hingga Desember, setidaknya di wilayah Australia. Buah ini berbentuk polong berkulit dengan biji di dalamnya, yang nantinya akan membantu dalam penyebaran dan perkembangan populasi tanaman ini.

Related posts

Jati Batoro, Etnobiologi Inspiratif di Indonesia

Editor

Kolaborasi Akademisi Dan Masyarakat Desa Wisata Edelweiss Wonokitri

Editor

Basang Siap (Finlaysonia maritima)

Rumah Tani

2 comments

Mangrove Excoecaria agallocha 8 Mei 2025 at 22:51

[…] Baca Juga : Derris trifoliata […]

Reply
Pohon Terompet Bakau (Dolichandrone spathacea) 13 Mei 2025 at 22:21

[…] Baca Juga : Derris trifoliata […]

Reply

Leave a Comment