Perikanan

Mengenal Jenis dan Habitat Ikan Rawa

Mengenal Jenis dan Habitat Ikan Rawa

Baca Juga : Mengenal Jenis dan Karakteristik Rawa Lebak

Selama musim kemarau, ikan-ikan hitaman cenderung tinggal di lebung atau area-area yang cenderung lebih dalam dan berlumpur di rawa lebak. Di sini, mereka mencari perlindungan dan kondisi yang sesuai untuk bertahan hidup saat air sedang surut dan teriknya sinar matahari meningkat. Namun, ketika musim penghujan tiba dan rawa-rawa daratan mulai tergenang air, ikan-ikan hitaman akan menyebar ke daerah-daerah rawa tersebut untuk mencari sumber makanan dan melakukan aktivitas pemijahan.

Beberapa spesies ikan yang termasuk dalam kategori ikan-ikan hitaman adalah ikan lele dan ikan gabus. Kedua jenis ikan ini memiliki adaptasi yang kuat terhadap lingkungan rawa lebak, baik dalam hal pola migrasi maupun kebutuhan hidup sehari-hari. Sebagai pemangsa aktif, ikan lele dan ikan gabus memainkan peran penting dalam menjaga populasi organisme air lainnya di dalam ekosistem rawa lebak. Mereka juga memiliki kepekaan terhadap perubahan kondisi lingkungan yang memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan baik terhadap fluktuasi musiman dan perubahan yang terjadi di habitat mereka.

Habitat Ikan Rawa

Habitat perairan rawa sering kali menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis ikan hitam. Lingkungan rawa ini ditandai dengan keberadaan beragam tumbuhan khas seperti pohon galam (Eugenia spp), rumput kumpai (Graminae), purun (Fimbristylis spp), parupuk, kayu duri (Mymosa nigra), dan hutan rawang. Tumbuhan-tumbuhan ini tidak hanya menyediakan tempat berlindung bagi ikan, tetapi juga menjadi lokasi ideal untuk melakukan pemijahan. Proses pemijahan menjadi penting karena memastikan kelangsungan populasi ikan di habitat tersebut.

Baca Juga : Mengenal Rawa Pasang Surut

Salah satu adaptasi yang dimiliki oleh ikan hitam adalah kemampuan mereka dalam mengatur pernafasan. Mereka dilengkapi dengan alat bantu pernafasan yang memungkinkan mereka untuk tetap bertahan dalam kondisi lingkungan dengan kadar oksigen terlarut yang rendah. Hal ini sangat vital mengingat perairan rawa seringkali memiliki kadar oksigen yang rendah akibat proses dekomposisi material organik yang berlangsung di dalamnya. Kemampuan ini memungkinkan ikan hitam untuk mengambil oksigen secara langsung dari air, bahkan dalam kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan sekalipun.

Namun, tidak semua jenis ikan mampu bertahan hidup dalam lingkungan rawa. Terutama di rawa yang memiliki sifat asam, ketersediaan lingkungan yang mendukung kehidupan ikan menjadi sangat terbatas. Hanya beberapa jenis ikan tertentu yang memiliki adaptasi yang cukup kuat untuk bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang sangat spesifik seperti itu. Oleh karena itu, keberagaman ikan di habitat rawa sering kali terbatas pada spesies-spesies yang memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan ekstrem tersebut.

Populasi Ikan Rawa di Perairan Indonesia

Populasi ikan rawa di perairan Indonesia telah menjadi subjek penelitian yang menarik bagi para ilmuwan dan peneliti. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Burnawi pada tahun 2009 telah mengungkapkan keberagaman jenis ikan rawa yang memiliki nilai ekonomis di rawa Danau Talan, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Berdasarkan penelitian tersebut, ikan-ikan rawa ini dapat dikelompokkan ke dalam empat famili utama, yaitu Anabantidae, Channidae, Claridae, dan Cyprinidae. Dari famili Anabantidae, ditemukan tiga genus utama, yakni Anabas, Helostoma, dan Trichogaster. Sementara itu, famili Channidae memiliki dua genus, yaitu Channa dan Pristolepis. Adapun famili Claridae dan Cyprinidae masing-masing memiliki satu genus, yaitu Clarias dan Rasbora.

Baca Juga : Menggali Kekayaan Ekosistem Rawa Indonesia

Penelitian lainnya oleh Kartamihardja pada tahun 2002 telah mengungkapkan keberadaan 35 jenis ikan di perairan rawa Kapuas, Kalimantan Tengah. Di sisi lain, di suaka-suaka perikanan daerah aliran Sungai Barito, Kalimantan Selatan, Asyari (2006) mencatat adanya 21 jenis ikan. Meskipun demikian, dalam prakteknya, jumlah jenis ikan yang umumnya tertangkap jauh lebih rendah, berkisar antara 5 hingga 12 jenis saja. 

Tertangkapnya ikan-ikan ini didominasi oleh dua famili utama, Anabantidae dan Channidae, dengan ikan gabus, betok, tambakan, sepat siam, sepat rawa, kapar, dan lele menjadi jenis-jenis yang paling sering ditemui. Fenomena ini menggambarkan bahwa meskipun ada keberagaman jenis ikan dalam suatu perairan rawa, tetapi dalam prakteknya, hanya sebagian kecil yang sering tertangkap oleh para nelayan atau pengguna perairan.

Hal ini bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti preferensi pasar, teknik penangkapan yang digunakan, dan keberadaan habitat yang sesuai bagi jenis ikan tertentu. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam mengenai populasi ikan rawa dan faktor-faktor yang memengaruhinya menjadi penting untuk pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Komunitas Rumah Tani

Related posts

Menelisik Regulasi Ekspor Ikan dan Produk Perikanan Indonesia: Potensi, Tantangan, dan Masa Depan yang Berkelanjutan

Rumah Tani

Inovasi Mentan untuk Kesejahteraan! Petani Bisa Tebus Pupuk dengan KTP!

Editor

Menggali Kekayaan Ekosistem Rawa Indonesia

Rumah Tani

Leave a Comment