Racun lambung atau racun perut memerlukan serangga untuk mengonsumsinya terlebih dahulu. Setelah masuk ke dalam organ pencernaan serangga, racun tersebut diserap oleh dinding saluran pencernaan dan didistribusikan oleh cairan tubuh serangga menuju organ yang dituju, seperti susunan saraf serangga. Contoh yang sering digunakan adalah Bacillus thuringiensis.
Sementara itu, racun kontak bekerja dengan bersinggungan langsung dengan kulit serangga. Racun ini kemudian didistribusikan kepada organ serangga yang mematikan, seperti susunan saraf serangga. Contoh umum dari jenis racun ini adalah diklorfos dan primiros metil. Sedangkan racun pernapasan adalah jenis yang dihirup oleh serangga. Setelah masuk ke dalam sistem pernapasan, racun tersebut juga didistribusikan kepada organ-organ yang vital, seperti susunan saraf. Contoh racun pernapasan antara lain metil bromida dan aluminium fosfida.
Baca Juga :Â Mengenal Macam-Macam Tipe Perkecambahan
Penggunaan insektisida dan akarisida dengan berbagai cara masuknya ini memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Penggunaan racun lambung, misalnya, memerlukan serangga untuk mengonsumsi substansi tersebut, sehingga efektivitasnya tergantung pada tingkat konsumsi serangga terhadap racun tersebut. Sementara itu, racun kontak bisa memberikan efek cepat karena bersinggungan langsung dengan kulit serangga, namun dapat terganggu oleh faktor cuaca atau adanya lapisan pelindung pada tubuh serangga. Racun pernapasan, di sisi lain, bisa efektif jika serangga banyak berada di sekitar area yang diaplikasikan, namun bisa sulit untuk mengendalikan penyebarannya secara merata dalam lingkungan tertentu.
Pengelompokan Insektisida dan Akarisida Berdasarkan Cara Kerja Racun
Pengelompokan insektisida dan akarisida berdasarkan cara kerja racun merupakan langkah penting dalam memahami bagaimana zat-zat kimia ini berinteraksi dengan tubuh serangga. Secara umum, cara kerja racun dapat dibagi menjadi empat kelompok utama: racun fisik, racun protoplasma, racun lambung atau racun perut, dan racun penghambat metabolisme.
Racun fisik adalah jenis racun yang membunuh serangga dengan cara menyerang bagian-bagian tubuhnya secara langsung. Contohnya adalah minyak bumi atau debu yang dapat menutup lubang pernapasan serangga, menyebabkan kekurangan oksigen dan akhirnya kematian serangga. Gejala kematian serangga akibat racun fisik umumnya tidak khas, sehingga sulit untuk diidentifikasi secara langsung.
Baca Juga :Â Mengenal Bahan Tanam Dalam Budidaya Tanaman
Kelompok selanjutnya adalah racun protoplasma, yang meliputi zat-zat seperti logam berat dan asam. Racun ini bekerja dengan mengganggu struktur atau fungsi seluler dalam tubuh serangga. Efeknya bisa bervariasi tergantung pada jenis racun protoplasma yang digunakan, namun umumnya akan menyebabkan kerusakan serius pada sel-sel tubuh serangga.
Racun lambung atau racun perut adalah jenis racun yang harus dimakan terlebih dahulu oleh serangga. Setelah masuk ke dalam organ pencernaan, racun ini akan diserap oleh dinding saluran pencernaan dan didistribusikan ke seluruh tubuh serangga melalui cairan tubuh. Misalnya, racun seperti Bacillus thuringiensis bekerja dengan cara ini, di mana racun tersebut diserap oleh serangga yang mengonsumsi tanaman yang telah diolah dengan bakteri tersebut.
Terakhir, racun penghambat metabolisme mencakup berbagai jenis racun yang mengganggu proses metabolisme serangga. Ini termasuk penghambat khitin, yang mengganggu pembentukan dinding sel serangga, racun pernapasan yang mengganggu sistem pernapasan serangga, dan racun syaraf yang mengganggu transmisi sinyal saraf. Contoh-contoh racun dalam kelompok ini antara lain adalah furatiokarb, dimetan, pyrolan, dan profenofos.
Baca Juga :Â Potensi Buta-buta (Excoecaria agallocha) Sebagai Pestisida Alami
Pemahaman yang mendalam tentang berbagai cara kerja racun ini penting dalam pengembangan strategi pengendalian hama yang efektif dan berkelanjutan. Dengan memilih dan mengaplikasikan bahan kimia yang sesuai dengan karakteristik serangga target, para petani dan ahli pertanian dapat mengoptimalkan hasil tanaman mereka sambil meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Komunitas Rumah Tani
1 comment
[…] Baca Juga :Â Mengenal Pengertian Serta Jenis Insektisida dan Akarisida […]