Pertanian

Pembibitan Tanaman Selada Dengan Menggunakan Media Tanam Rockwool (Rockwool Nursery Technique)

Setelah biji selada diletakkan ke dalam lubang rockwool, lempengan rockwool tersebut kemudian ditempatkan di tempat pembibitan yang mendapatkan paparan sinar matahari, namun tidak secara langsung selama minimal 3 jam. Paparan sinar matahari ini penting untuk merangsang pertumbuhan awal tanaman, namun harus dijaga agar tidak terlalu berlebihan yang dapat merusak bibit.

Menurut Lestari (2015), proses pengairan pada tahap pembibitan dilakukan menggunakan sprayer dengan memberikan air secukupnya hingga rockwool terasa basah, namun harus dihindari agar tidak sampai menetes. Penting untuk tidak memberikan nutrisi tambahan pada saat pengairan ini dilakukan agar tanaman dapat tumbuh secara alami tanpa stimulasi tambahan dari nutrisi buatan. 

Baca Juga : Pemeliharaan Tanaman dalam Sistem Hidroponik

Dalam perkembangan selama dua minggu setelah pembibitan, benih selada akan tumbuh dengan tinggi sekitar 2 cm dan ditandai dengan munculnya daun pertama. Proses ini menunjukkan bahwa benih telah berkecambah dan memulai tahap pertumbuhan selanjutnya. Selanjutnya, rockwool yang telah digunakan sebagai media tanam akan dipotong kecil-kecil menggunakan gergaji kecil dengan ukuran standar sebesar 2×2 cm. Meskipun ukuran ini umumnya diikuti, namun praktiknya dapat disesuaikan dengan kebutuhan, bahkan memotongnya dalam ukuran yang lebih kecil untuk menghemat pemakaian rockwool juga merupakan pilihan yang memungkinkan.

Ukuran potongan rockwool yang standar tersebut memiliki tujuan tertentu, yaitu untuk memudahkan proses pemindahan bibit dan mencegahnya dari kekeringan yang terlalu cepat. Potongan rockwool yang telah dipersiapkan kemudian dipindahkan ke rak remaja, yang merupakan tahap selanjutnya dalam proses pertumbuhan tanaman selada. Pemindahan bibit dilakukan saat bibit mencapai tinggi sekitar 2-3 cm dan berumur sekitar dua minggu pertama setelah pembibitan.

Baca Juga : Memahami Tahap Penanaman dan Pindah Tanam dalam Sistem Hidroponik

Setelah dipotong, potongan bibit siap untuk dipindahkan ke rak remaja dengan meletakkannya dalam lubang talang yang telah disiapkan. Tahap ini penting untuk memberikan ruang yang cukup bagi bibit untuk terus berkembang tanpa terlalu terbatas oleh media tanam. Proses pemindahan bibit ini juga merupakan tahap penting dalam pengelolaan tanaman selada, karena kualitas pemindahan bibit akan memengaruhi pertumbuhan selanjutnya. Dengan demikian, proses pemotongan dan pemindahan bibit menjadi langkah yang krusial dalam mengoptimalkan produksi tanaman selada secara hidroponik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related posts

Mengungkap Fakta di Balik Pupuk Ajaib yang Bikin Tanaman Tumbuh 3 Kali Lebih Cepat

Rumah Tani

Mengenal Jenis-Jenis Media Tanam

Editor

Perkembangan dan Manfaat Komoditas Cengkeh Indonesia

Rumah Tani

2 comments

Pelajar News 7 Februari 2024 at 12:11

Ada videonya gak min, bair lebih jelas

Reply
Griya Edelweiss 8 Februari 2024 at 07:51 Reply

Leave a Comment