Berita

Teknologi VHT Membantu Ekspor Hortikultura Indonesia Melawan Hama Lalat Buah

Dalam konteks ini, VHT menawarkan solusi yang efektif dan ramah lingkungan. Dibandingkan dengan metode karantina lainnya seperti fumigasi kimia atau iradiasi, VHT lebih menguntungkan karena tidak meninggalkan residu kimia pada buah serta tidak merusak kualitas dan tampilan fisik buah.

Selain itu, penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa VHT mampu mematikan larva dan telur lalat buah dengan tingkat mortalitas yang tinggi, sementara tetap menjaga kualitas buah seperti bobot, padatan terlarut, dan kekerasan.

Dalam konteks perdagangan global, persyaratan karantina dari negara-negara tujuan ekspor menjadi hal yang sangat penting. Tanaman kebun tropis Indonesia memiliki potensi besar untuk menembus pasar global, tetapi tanpa teknologi yang sesuai untuk memenuhi persyaratan karantina, ekspor tersebut akan terhambat.

Baca Juga : Dinas Pertanian Purbalingga Manfaatkan Drone untuk Mencegah Serangan OPT

Dalam hal ini, teknologi VHT dapat menjadi jawaban atas tantangan tersebut. Dengan penerapan VHT, pedagang dan eksportir dapat memastikan bahwa buah-buahan yang diekspor memenuhi standar karantina internasional, sehingga meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.

Penerapan Teknologi VHT dalam Praktik

Dalam praktiknya, penerapan teknologi VHT tidak hanya melibatkan proses panas untuk mematikan larva dan telur lalat buah, tetapi juga memperhatikan proses pascapanen lainnya untuk menjaga kualitas dan ketahanan buah selama proses ekspor.

Misalnya, selain perlakuan panas, buah-buahan juga perlu diberikan perlakuan lanjutan seperti pendinginan, pelilinan, penggunaan ethylene absorber, atau ethylene inhibitor untuk mengontrol proses pematangan buah dan mencegah kerusakan fisik selama penyimpanan dan transportasi.

Selain itu, penerapan teknologi MAP (Modified Atmosphere Packaging) atau CAS (Controlled Atmosphere Storage) juga dapat membantu memperpanjang masa simpan buah-buahan serta menjaga kualitasnya selama proses ekspor.

Baca Juga : Mengenal Pisang Kepok Tanjung, Kultivar Tahan Layu Bakteri

Penerapan teknologi VHT tidak hanya terbatas pada tingkat produsen atau pemerintah, tetapi juga dapat dilakukan oleh tingkat pedagang dan eksportir. Hal ini memungkinkan para pelaku bisnis untuk memastikan bahwa produk yang diekspor memenuhi persyaratan karantina internasional tanpa merusak kualitas dan tampilan fisik buah.

Dalam konteks ini, penting untuk memperkuat kerjasama antara berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah, institusi penelitian, produsen, pedagang, dan eksportir. Kerjasama ini harus didukung oleh infrastruktur yang memadai serta regulasi yang jelas dan berkelanjutan.

Teknologi VHT merupakan solusi yang efektif dalam mengatasi masalah karantina dalam ekspor hortikultura Indonesia. Dengan penerapan VHT, buah-buahan yang diekspor dapat memenuhi persyaratan karantina internasional tanpa merusak kualitas dan tampilan fisik buah.

Penerapan VHT tidak hanya melibatkan proses panas untuk mematikan larva dan telur lalat buah, tetapi juga memperhatikan perlakuan lanjutan seperti pendinginan, pelilinan, dan penggunaan teknologi MAP atau CAS untuk menjaga kualitas buah selama proses ekspor.

Untuk meningkatkan penetrasi pasar global hortikultura oleh Indonesia, diperlukan kerjasama antara berbagai pihak terkait dengan dukungan infrastruktur yang memadai serta regulasi yang jelas dan berkelanjutan. Dengan demikian, daya saing hortikultura Indonesia dapat ditingkatkan, dan negara dapat lebih sukses dalam memasuki pasar global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related posts

Manfaat dan Risiko Konsumsi Daun Sirih

Rumah Tani

Pemkot Batu Dorong Pertanian Bunga Sebagai Tulang Punggung Ekonomi Lokal

Editor

Mengenal Etnobiologi, Ilmu yang Menghubungkan Alam dan Kearifan Lokal

Rumah Tani

Leave a Comment