Kehutanan

Tengal (Ceriops decandra)

Tengal (Ceriops decandra)

Tengal (Ceriops decandra) – Ceriops decandra, sering dikenal dengan berbagai nama setempat seperti Tengal, Tengar, Tingi, Tinci, Palun, Parun, Bido-bido, Kenyonyong, dan Luru, adalah sejenis pohon bakau yang tersebar luas di berbagai daerah tropis di dunia. Pohon ini memiliki karakteristik yang khas dengan daun-daunnya yang kecil, bunga berwarna putih, dan buah yang mengandung biji. Tumbuhan ini merupakan bagian penting dari ekosistem hutan bakau yang memainkan peran vital dalam menjaga keseimbangan lingkungan di sepanjang garis pantai.

Salah satu ciri khas Ceriops decandra adalah kemampuannya untuk tumbuh di lingkungan yang sangat keras seperti di rawa-rawa lumpur yang tergenang air laut. Akar-akarnya yang kuat dan cabang-cabangnya yang berkembang menjulang memungkinkan pohon ini bertahan dari pasang surut air laut yang ekstrem serta mampu memberikan perlindungan bagi berbagai spesies hewan kecil yang hidup di sekitarnya.

Baca Juga : Sebaran Jenis-Jenis Mangrove Di Indonesia

Morfologi Bakau Tengal (Ceriops decandra)

Tengal (Ceriops decandra) adalah sebuah tumbuhan yang dapat berbentuk pohon maupun semak dengan ketinggian mencapai 15 meter. Kulit kayu dari tumbuhan ini memiliki warna dominan coklat, meskipun terkadang dapat juga berwarna abu-abu atau putih kotor. Permukaan kulitnya halus namun rapuh, dan cenderung menggelembung di bagian pangkalnya. Daun dari Tengal berwarna hijau mengkilap dengan bentuk elipsbulat memanjang, dan biasanya memiliki ukuran sekitar 3 hingga 10 cm panjangnya dan 1 hingga 4,5 cm lebarnya. Daun ini tumbuh secara sederhana dan berlawanan satu sama lain, dengan ujung yang membundar.

Bunga Tengal biasanya tumbuh dalam kelompok, melekat pada gagang yang pendek, tebal, dan bertakik. Mereka berada di ketiak daun dan biasanya terdiri dari 2 hingga 4 bunga per kelompok. Daun mahkota bunga berjumlah 5 lembar, berwarna putih dan kecoklatan jika sudah tua, dengan panjang sekitar 2,5 hingga 4 mm. Beberapa daun mahkota mungkin memiliki rambut halus di tepinya. Sementara itu, kelopak bunga berjumlah 5 lembar dengan warna hijau, dilengkapi dengan lentisel dan berbintil. Benang sari pada bunga ini memiliki tangkai yang pendek, yang mungkin sama panjangnya atau lebih pendek dari kepala sari.

Baca Juga : Cerbera manghas

Buah dari Tengal memiliki hipokotil yang berbentuk silinder dengan ujung yang tajam dan berbintil. Warna buahnya dapat bervariasi antara hijau hingga coklat. Saat matang, leher kotilodon pada buah ini akan berubah menjadi merah tua. Hipokotil buah memiliki ukuran sekitar 15 cm panjangnya dan 8-12 mm diameter. Dengan ciri-ciri morfologis yang khas seperti ini, Tengal merupakan tumbuhan yang menarik untuk dipelajari lebih lanjut dalam konteks ekologi maupun kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ekologi Bakau Tengal (Ceriops decandra)

Ekologi Bakau Tengal (Ceriops decandra) mencakup persebaran dan preferensi habitatnya serta pola penyebarannya yang luas. Tumbuhan ini biasanya ditemukan tumbuh tersebar di sepanjang hutan pasang surut, meskipun lebih umum di bagian daratan yang berbatasan dengan perairan pasang surut dan tambak pantai. Bakau Tengal cenderung tumbuh subur di substrat yang terdiri dari pasir atau lumpur, yang sering ditemukan di daerah pesisir. Pola berbunga pada Bakau Tengal terjadi sepanjang tahun, menandakan adaptasinya terhadap kondisi lingkungan yang khas di habitat mangrove.

Baca Juga : Bruguiera sexangula

Related posts

Potensi Buta-buta (Excoecaria agallocha) Sebagai Pestisida Alami

Rumah Tani

Hari Sawit Nasional: Memperingati Sejarah dan Meningkatkan Kesadaran akan Kelapa Sawit di Indonesia

Editor

Serentak Tanam 200 Ribu Mangrove, Cilacap Jadi Garda Depan Selamatkan Pesisir Jawa Tengah

Rumah Tani

1 comment

Kambingan (Derris trifoliata) 20 Mei 2025 at 21:37

[…] Baca Juga : Ceriops decandra […]

Reply

Leave a Comment