Pertanian

Memahami Umur dan Fase Pertumbuhan Padi Genjah

Memahami Umur dan Fase Pertumbuhan Padi Genjah
Image by wirestock on Freepik

Pertanian – Padi genjah, merupakan salah satu varietas padi yang menarik karena memiliki karakteristik yang unik, terutama terkait dengan umur dan fase pertumbuhannya. Dibandingkan dengan varietas padi lainnya, padi genjah menawarkan masa panen yang relatif singkat, biasanya berkisar antara 90 hingga 120 hari setelah tanam (HST). Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi para petani yang menginginkan siklus tanam cepat dan hasil panen yang lebih cepat dibandingkan dengan varietas padi lainnya.

Baca Juga : Memahami Fase Pertumbuhan Padi

Untuk memahami lebih dalam tentang padi genjah, penting untuk melihat dengan cermat fase pertumbuhannya. Padi genjah melewati beberapa fase pertumbuhan yang khas, mulai dari fase tanam hingga fase panen. Fase pertama adalah fase tanam, di mana benih padi ditanam dalam lahan persiapan yang telah disiapkan. Kemudian, padi memasuki fase pertumbuhan vegetatif, di mana tanaman tumbuh dan mengembangkan daun serta akar dengan cepat. Fase berikutnya adalah fase pembungaan, di mana tanaman mulai membentuk malai bunga yang akan menjadi bulir padi. Terakhir, padi masuk ke fase pematangan, di mana bulir padi mencapai kematangan fisiologis dan siap untuk dipanen.

Selain memahami fase pertumbuhan, faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan hasil panen padi genjah juga perlu diperhatikan dengan seksama. Faktor-faktor ini termasuk kondisi tanah, iklim, ketersediaan air, serta manajemen hama dan penyakit. Tanah yang subur dan kaya nutrisi akan mendukung pertumbuhan yang baik, sedangkan iklim yang hangat dan lembap dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Selain itu, ketersediaan air yang cukup selama fase pertumbuhan sangat penting, karena padi membutuhkan air dalam jumlah yang besar. Manajemen hama dan penyakit juga perlu diperhatikan secara cermat untuk mencegah kerusakan yang dapat mengurangi hasil panen.

Fase Pertumbuhan Padi Genjah

Fase pertumbuhan padi genjah dapat dibagi menjadi beberapa periode, dimulai dari fase vegetatif, reproduktif, hingga pematangan. 

Fase Vegetatif Padi Genjah

Fase vegetatif pada padi genjah merupakan periode awal pertumbuhan tanaman setelah benih ditanam, yang biasanya berlangsung dari 0 hingga 30 hari setelah tanam (HST). Dalam fase ini, terdapat dua subfase utama yang perlu diperhatikan, yakni perkecambahan dan pembibitan, serta pertumbuhan anakan.

Baca Juga : Memahami Konsep Pertanian Bekelanjutan

Perkecambahan dan pembibitan adalah tahap awal di mana benih padi mulai berkecambah dan berkembang menjadi bibit muda. Proses ini penting karena menandai awal dari siklus pertumbuhan tanaman. Perkecambahan biasanya terjadi dalam waktu 7-10 hari setelah penanaman benih, tergantung pada kondisi lingkungan dan kualitas benih yang digunakan. Selama periode ini, bibit padi akan tumbuh akar dan tunas yang nantinya akan menjadi tanaman utama.

Setelah tahap perkecambahan dan pembibitan, bibit padi dipindahkan ke lahan sawah dan mulai memasuki fase pertumbuhan anakan. Pertumbuhan anakan adalah proses di mana tunas baru tumbuh dari batang padi dan menjadi bagian utama dari tanaman. Fase ini berlangsung hingga sekitar 30 HST, di mana tanaman mulai menunjukkan pertumbuhan vegetatif yang lebih kuat dengan pertumbuhan daun dan batang yang lebih signifikan.

Pada fase vegetatif ini, penting untuk memberikan perhatian khusus terhadap pemeliharaan tanaman seperti pemupukan, pengairan, dan pengendalian gulma. Nutrisi yang cukup dari pupuk serta penyediaan air yang baik sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang optimal. Selain itu, pengendalian gulma juga penting untuk memastikan tanaman padi genjah tidak bersaing dengan gulma dalam mendapatkan nutrisi dan air yang dibutuhkan.

Baca Juga : Cara Membuat Pupuk Organik Cair JADAM Mikroorganisme

Dengan memahami dan memperhatikan dengan cermat fase vegetatif padi genjah, petani dapat mengoptimalkan pertumbuhan awal tanaman dan memastikan bahwa tanaman memiliki fondasi yang kuat untuk menghasilkan panen yang baik di masa depan. Dalam fase ini, pengawasan yang cermat dan pemeliharaan yang baik akan membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen padi genjah.

Fase Reproduktif Padi Genjah (30-60 HST)

Fase reproduktif pada padi genjah, yang berlangsung dari 30 hingga 60 hari setelah tanam (HST), merupakan periode krusial dalam siklus pertumbuhan tanaman. Pada fase ini, terjadi serangkaian proses yang sangat penting bagi pembentukan biji padi yang berkualitas. Tahapan-tahapan utama dalam fase reproduktif ini mencakup pembentukan malai, pembungaan, dan pengisian gabah.

Pada awal fase reproduktif, sekitar 30-40 HST, terjadi proses pembentukan malai. Malai adalah struktur reproduksi pada tanaman padi yang menghasilkan bunga dan kemudian biji padi. Pada tahap ini, tanaman padi mulai mengalokasikan energi dan nutrisi untuk membentuk malai, yang akan menjadi tempat bunga padi tumbuh dan berkembang.

Baca Juga : Pembibitan Tanaman Selada Dengan Menggunakan Media Tanam Rockwool (Rockwool Nursery Technique)

Selanjutnya, pada tahap pembungaan, yang berlangsung sekitar 40-50 HST, bunga-bunga pada malai mulai mekar dan terjadi penyerbukan. Proses penyerbukan ini sangat penting karena merupakan langkah awal dalam pembentukan biji padi. Penyerbukan dapat dilakukan secara alami melalui angin atau melalui bantuan serangga penyerbuk seperti lebah.

Tahap terakhir dalam fase reproduktif adalah pengisian gabah, yang terjadi sekitar 50-60 HST. Pada tahap ini, biji-biji padi mulai terbentuk dan berkembang dalam malai. Proses ini membutuhkan pasokan nutrisi yang cukup dari tanaman untuk memastikan biji-biji padi dapat berkembang dengan baik dan menghasilkan hasil panen yang optimal.

Fase Pematangan Padi Genjah (60-90 HST)

Fase pematangan pada padi genjah, yang berlangsung dari 60 hingga 90 hari setelah tanam (HST), merupakan tahap akhir dalam siklus pertumbuhan tanaman sebelum panen dilakukan. Pada fase ini, terdapat dua subfase utama yang perlu diperhatikan, yaitu pembentukan gabah dan pematangan penuh.

Baca Juga : Pembibitan Tanaman Sawi dengan Menggunakan Spons (Spons Nursery Technique)

Tahap pertama dalam fase pematangan adalah pembentukan gabah, yang biasanya terjadi sekitar 60-70 HST. Pada tahap ini, gabah padi mulai mengeras dan mendapatkan warna kuning, menandakan bahwa proses pematangan telah dimulai. Selama periode ini, tanaman padi masih memerlukan perhatian dan pemeliharaan yang baik untuk memastikan bahwa proses pematangan berlangsung dengan lancar. Nutrisi yang tepat dan penyiraman yang cukup masih diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan pematangan biji padi dengan baik.

Setelah tahap pembentukan gabah, tanaman memasuki tahap pematangan penuh, yang berlangsung sekitar 70-90 HST. Pada tahap ini, gabah padi telah mencapai kematangan fisiologisnya dan siap untuk dipanen. Warna kuning pada gabah menjadi lebih intens, dan biji padi di dalamnya telah berkembang sepenuhnya. Pada tahap ini, petani perlu memantau dengan cermat kondisi tanaman dan lingkungan untuk menentukan waktu yang tepat untuk panen. Panen dilakukan ketika biji padi telah mencapai kematangan optimal dan kandungan air dalam gabah telah mencapai tingkat yang sesuai.

Related posts

Manfaat Luar Biasa Tanaman Rosela Herbal

Rumah Tani

Mengungkap Keindahan dan Keunikan Morfologi Tanaman Mawar

Rumah Tani

Rekomendasi Pupuk Sumber Fosfor (P)

Editor

1 comment

Mengenal Tanaman Adas (Foeniculum vulgare Mill.) 19 Mei 2025 at 21:27

[…] Baca Juga : Memahami Umur dan Fase Pertumbuhan Padi Genjah […]

Reply

Leave a Comment