Rumah Tani – Jahe (Zingiber officinale) telah dikenal dan digunakan sebagai obat tradisional selama ribuan tahun. Dari China hingga India, jahe telah menjadi bagian penting dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit.
Saat ini, berbagai penelitian ilmiah telah mengungkapkan lebih dalam mengenai khasiat jahe serta komponen aktif yang berkontribusi terhadap efek terapeutiknya. Jahe memiliki berbagai manfaat kesehatan mulai dari antiinflamasi, antioksidan, antimikroba, hingga antikanker.
Artikel ini akan menjelaskan secara rinci tentang manfaat, komposisi bahan aktif, produk yang mengandung jahe, serta dosis dan efek samping yang mungkin timbul akibat konsumsi jahe.
Khasiat Jahe dalam Pengobatan
Pengobatan Tradisional dan Ilmiah
Secara tradisional, jahe digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti batuk, pilek, sakit kepala, gangguan pencernaan, rematik, infeksi saluran kemih, dan mual/muntah. Efektivitas jahe dalam mengatasi berbagai kondisi ini telah dibuktikan melalui berbagai studi ilmiah baik in-vitro (dalam laboratorium) maupun in-vivo (dalam tubuh makhluk hidup).
Baca Juga :Â Mengenal Manfaat Kesehatan Bunga Rosella dan Potensi Penggunaannya dalam Industri Pangan
Hasil studi menunjukkan bahwa ekstrak jahe memiliki aktivitas biologis yang signifikan, termasuk sifat antiinflamasi, antioksidan, antimikroba, antikanker, imunomodulator, dan antivirus.
Manfaat dan Komposisi Bahan Aktif
Komponen Volatil dan Non-Volatil
Komponen aktif dalam jahe yang berkontribusi terhadap aktivitas biologisnya dapat dibagi menjadi senyawa volatil dan non-volatil. Komponen volatil terutama terdiri dari minyak atsiri yang membentuk aroma khas jahe, yang mencapai 3-5% dari total komposisi.
Minyak atsiri ini didominasi oleh komponen monoterpen dan seskuiterpen. Di antara monoterpen, ar-curcumene dan myrcene adalah yang paling dominan, sementara seskuiterpen terdiri dari zingiberene dan β-phellandrene dalam jumlah besar.
Komponen non-volatil, yang menentukan cita rasa pedas khas jahe, didominasi oleh gingerol dan shogaol. Gingerol adalah komponen utama dalam jahe segar, yang bertanggung jawab atas rasa pedas dan berbagai khasiat kesehatan jahe.
Namun, dalam proses pengeringan atau pemanasan, gingerol dapat berubah menjadi shogaol, yang memiliki rasa pedas yang lebih kuat dan juga khasiat kesehatan yang berbeda.
Khasiat Biologis Jahe
Jahe memiliki berbagai aktivitas biologis yang penting untuk kesehatan. Diantaranya adalah sifat antikolesterol, antipembekuan darah (antithrombotic/anti-platelet), antiinflamasi (anti-peradangan), serta vasodilator (pelebar pembuluh darah).
Khasiat ini menjadikan jahe sebagai pilihan yang baik untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi beban kerja jantung. Selain itu, jahe juga memiliki kemampuan sebagai antidiabetik, antikanker, analgesik (anti nyeri), antipiretik (penurun panas), antioksidan, antibakteri, anti-radiasi, anti-alergi, imunomodulator, dan antivirus.
Baca Juga :Â Mengenal Cara Mengonsumsi Bunga Telang
Aktivitas Antivirus Jahe
Pengujian aktivitas antivirus jahe menunjukkan hasil yang menjanjikan. Misalnya, pemberian jahe dengan dosis 300 µg/ml pada sel saluran pernafasan manusia dapat menurunkan infeksi human respiratory syncytial virus (HRSV) sebesar 70% pada sel bagian atas dan bawah, sementara jahe kering hanya menekan infeksi sebesar 20% pada sel bagian atas saja. Gingerol adalah komponen utama yang berperan sebagai antivirus.
1 comment
[…] Baca Juga :Â Khasiat Jahe (Zingiber Officinale), Obat Tradisional dengan Segudang Manfaat Kesehatan […]