Baca Juga : Mengenal Jenis Ikan Rawa yang Hidup di Perairan Indonesia
Kualitas Air dan Hubungannya dengan Kadar DO
Kualitas air yang baik tidak hanya dinilai dari kejernihannya saja, melainkan juga dari parameter kimia seperti DO. Dalam sistem perairan yang sehat, kadar DO yang baik mencerminkan kondisi air yang mampu mendukung berbagai bentuk kehidupan. Air dengan DO tinggi biasanya bebas dari bau busuk, memiliki pH stabil, dan sedikit kandungan zat beracun seperti amonia atau nitrit.
Sebaliknya, ketika kadar DO rendah, proses anaerobik akan mendominasi. Proses ini menghasilkan gas beracun seperti hidrogen sulfida (Hâ‚‚S) yang memiliki bau busuk seperti telur busuk. Lingkungan seperti ini sangat tidak ideal untuk budidaya karena bisa mematikan organisme air. Oleh karena itu, menjaga kadar DO yang baik juga berarti menjaga kualitas air secara keseluruhan.
Upaya menjaga kualitas air dapat dilakukan dengan memperbaiki sirkulasi, menggunakan aerator, mengatur kepadatan tebar ikan, serta mengontrol pemberian pakan. Semua ini saling berkaitan, karena ketika kualitas air menurun, maka DO juga akan ikut menurun. Sebaliknya, menjaga kadar DO yang baik akan membantu menjaga semua parameter air tetap dalam kondisi ideal.
Standar Baku Mutu Kadar DO untuk Lingkungan
Selain budidaya, penting juga mengetahui standar kadar DO yang baik untuk air limbah. Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 menetapkan bahwa kadar DO dalam air limbah, khususnya dari rumah sakit dan fasilitas kesehatan, harus berada di kisaran 2–4 mg/L. Angka ini ditetapkan untuk menjaga agar limbah yang dibuang ke lingkungan tidak langsung merusak ekosistem air.
Meski standar ini lebih rendah dibanding kebutuhan budidaya, tetap saja kadar ini harus dijaga agar tidak mencemari sungai atau danau. Jika air limbah memiliki kadar DO di bawah 2 mg/L, maka proses pembusukan akan terjadi lebih cepat dan menyebabkan pencemaran yang serius. Oleh karena itu, pemantauan DO tidak hanya penting dalam budidaya, tetapi juga dalam pengelolaan limbah.
Dalam konteks lingkungan yang lebih luas, kadar DO yang baik adalah indikator bahwa sebuah perairan masih bisa mendukung kehidupan alami seperti ikan liar, plankton, dan tumbuhan air. Maka dari itu, menjaga DO bukan hanya untuk keuntungan ekonomi, tetapi juga bagian dari tanggung jawab menjaga kelestarian alam.
Baca Juga : ASUS Vivobook S14, Laptop AI 2025 yang Bikin Penasaran dan Pengen Banget Nyoba
Melalui pembahasan di atas, kita bisa melihat bahwa kadar DO yang baik adalah salah satu parameter paling penting dalam pengelolaan perairan, baik untuk budidaya maupun untuk pelestarian lingkungan. DO berperan dalam menjaga kehidupan ikan dan udang, mendukung proses metabolisme, dan menjamin kualitas air tetap sehat. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi DO serta cara menjaganya menjadi bekal penting bagi siapa saja yang terlibat dalam pengelolaan air.
Memastikan kadar DO yang baik bukanlah tugas sekali jadi, melainkan upaya berkelanjutan yang memerlukan pemantauan, peralatan yang tepat, dan pengelolaan yang baik. Dengan menjaga DO tetap stabil, kita tidak hanya meningkatkan produktivitas budidaya, tetapi juga turut menjaga keseimbangan ekosistem air. Jadi, yuk mulai lebih peduli dengan DO — karena air yang sehat dimulai dari oksigen yang cukup!
Apakah kamu tertarik untuk mengetahui cara-cara praktis meningkatkan kadar DO di kolam budidaya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Komunitas Rumah Tani
1 comment
[…] Mengenal Kadar DO yang Baik Untuk Budidaya… […]