8. Kedawung (Cajanus cajan)
Kedawung adalah tanaman yang menghasilkan kacang kedawung. Kacang ini digunakan dalam berbagai hidangan dan juga sebagai pakan ternak.
9. Ketepeng (Crotalaria spp.)
Beberapa spesies ketepeng digunakan sebagai tanaman penutup tanah dan tanaman hijau dalam pertanian.
10. Akar Azuki (Vigna angularis)
Akar azuki adalah bahan dasar untuk makanan manis seperti pasta azuki yang digunakan dalam hidangan Asia, seperti mochi dan anmitsu.
11. Bungur (Parkia speciosa)
Bungur adalah tanaman yang menghasilkan buah yang disebut “petai.” Petai sering digunakan dalam hidangan Asia Tenggara dan dikenal dengan bau yang kuat.
12. Pohon Moringa (Moringa oleifera)
Pohon moringa memiliki daun yang kaya akan nutrisi dan sering digunakan dalam suplemen makanan atau sebagai sayuran hijau.
Ini hanya sebagian kecil contoh tanaman yang termasuk dalam suku Leguminosae. Suku ini memiliki keragaman yang luar biasa dalam hal bentuk, habitat, dan penggunaan, dan banyak di antaranya memiliki manfaat ekonomi dan ekologis yang besar.
Baca Juga
Leguminosae (Kacang-kacangan) Sebagai Tanaman Penutup Tanah
Leguminosae, yang juga dikenal sebagai keluarga kacang-kacangan, adalah kelompok tumbuhan yang termasuk dalam familia Fabaceae. Tanaman dari keluarga ini memiliki karakteristik khas, yaitu kemampuan untuk memfiksasi nitrogen dari udara ke dalam tanah melalui hubungan simbiosis dengan bakteri penambat nitrogen di akar mereka. Ini membuat tanaman Leguminosae sangat berharga sebagai tanaman penutup tanah karena mereka tidak hanya melindungi tanah dari erosi, tetapi juga memperkaya tanah dengan nitrogen yang berguna bagi tanaman lain. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai penggunaan Leguminosae sebagai tanaman penutup tanah:
1. Fiksasi Nitrogen
Salah satu fitur paling khas dari tanaman Leguminosae adalah kemampuan mereka untuk memfiksasi nitrogen dari udara. Ini terjadi melalui hubungan simbiosis antara akar tanaman Leguminosae dengan bakteri penambat nitrogen yang hidup di nodul akar. Bakteri ini mengambil nitrogen di udara dan mengubahnya menjadi senyawa yang dapat digunakan oleh tanaman, seperti amonium. Hasilnya, tanaman Leguminosae mampu meningkatkan kandungan nitrogen dalam tanah, yang merupakan nutrisi esensial bagi pertumbuhan tanaman.
2. Peningkatan Kesuburan Tanah
Karena kemampuan fiksasi nitrogennya, tanaman Leguminosae dapat signifikan meningkatkan kesuburan tanah. Mereka menyediakan nitrogen tambahan yang tanaman lain di sekitarnya dapat gunakan. Tanah yang lebih subur memiliki lebih banyak nutrisi untuk tanaman budidaya, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas lahan.
3. Pengendalian Erosi Tanah
Tanaman Leguminosae, seperti Gliricidia sepium dan Leucaena leucocephala, sering memiliki pertumbuhan yang rapat dan akar yang kuat. Ini membuat mereka efektif dalam mengurangi erosi tanah. Akar-akar ini membantu menjaga partikel tanah di tempatnya, mencegahnya terbawa oleh aliran air dan angin. Mereka juga dapat digunakan sebagai penutup tanah di lereng-lereng curam yang rentan terhadap erosi.
4. Perlindungan Tanah dari Penguapan Air
Tanaman Leguminosae yang menjalar dengan baik juga dapat membantu menjaga kelembaban tanah. Dengan menutupi permukaan tanah, mereka mengurangi penguapan air dari tanah di bawahnya. Ini sangat bermanfaat dalam daerah yang cenderung kering, di mana tanah kering sering menjadi masalah.
5. Mengendalikan Pertumbuhan Gulma
Tanaman Leguminosae dengan pertumbuhan yang cepat dan rapat juga dapat berperan dalam mengendalikan pertumbuhan gulma. Dengan menutupi tanah, mereka mengurangi cahaya matahari yang tersedia untuk gulma, sehingga mengurangi persaingan antara gulma dan tanaman budidaya.
6. Nutrisi untuk Ternak
Beberapa jenis tanaman Leguminosae, seperti Leucaena leucocephala, juga digunakan sebagai sumber pakan ternak. Mereka menyediakan hijauan yang bergizi tinggi bagi hewan ternak, seperti sapi, kambing, dan domba. Ini membantu dalam pemeliharaan ternak dan dapat meningkatkan produktivitas peternakan.
7. Pendukung Ekosistem
Tanaman Leguminosae juga mendukung ekosistem dengan menyediakan tempat tinggal dan sumber pangan bagi berbagai jenis serangga dan burung. Ini mendukung keragaman hayati dan ekosistem yang seimbang.
Dalam praktik pertanian berkelanjutan, tanaman Leguminosae sering ditanam sebagai bagian dari sistem rotasi tanaman untuk memperbaiki kesuburan tanah. Mereka juga dapat ditanam sebagai tumpangsari atau sebagai barisan peneduh dalam tanaman perkebunan. Jenis tanaman Leguminosae yang dipilih harus sesuai dengan kondisi iklim, tanah, dan tujuan pertanian. Dengan menggunakan tanaman ini sebagai tanaman penutup tanah, petani dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas lahan mereka sambil menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan pertanian.