Berita

Pakar Pertanian Unsoed Mendorong Upaya Antisipasi Krisis Pangan Akibat Perubahan Iklim

” Sebagai tambahan, penting juga untuk mencari dan mengupayakan perkembangan jenis tanaman yang memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap kondisi kekeringan.” kata Prof. Totok Agung Dwi Haryanto. Ahli pertanian ini telah menghasilkan sejumlah penelitian yang mengarah kepada pemilihan tanaman yang lebih tahan terhadap perubahan iklim.

Selain tindakan di tingkat sistem pertanian, Prof. Totok Agung Dwi Haryanto juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam meningkatkan ketersediaan pangan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menanam berbagai jenis tanaman di sekitar rumah menggunakan pot, polybag, dan metode hidroponik.

“Budaya lumbung pangan juga perlu dihidupkan kembali. Petani harus mulai menyimpan sebagian hasil panen mereka sebagai persediaan untuk masa panen berikutnya,” kata Prof. Totok Agung Dwi Haryanto. Ia mengakui bahwa budaya ini sudah banyak ditinggalkan oleh petani yang tergoda oleh harga gabah yang tinggi, sehingga lebih memilih menjual seluruh hasil panen.

” Tetapi, pada titik akhirnya, petani justru harus membeli beras dengan harga yang lebih tinggi daripada harga gabah yang mereka jual. Oleh sebab itu, tindakan bijak adalah menyimpan sebagian hasil panen gabah sebagai cadangan pangan mereka.” tambahnya.

Prof. Totok Agung Dwi Haryanto juga memberikan saran kepada pemerintah untuk memastikan ketersediaan benih-benih tanaman yang dibutuhkan oleh petani. Hal ini akan memungkinkan para petani untuk segera melakukan penanaman ketika turun hujan. Pemerintah juga perlu mempermudah akses petani untuk mendapatkan pupuk subsidi dan memberikan bimbingan kepada masyarakat dalam mencari alternatif pangan selain yang biasa dikonsumsi.

“Inilah beberapa langkah taktis yang harus dilakukan segera dalam situasi saat ini. Namun, untuk jangka panjang, kita harus mengembangkan strategi sistem yang lebih solid.” kata Prof. Totok Agung Dwi Haryanto.

Strategi jangka panjang tersebut, menurutnya, mencakup perencanaan tata kelola perbenihan, tata kelola tanah, dan tata kelola air yang komprehensif. Hal ini harus dilakukan untuk mencapai tujuan akhir, yaitu kedaulatan pangan. Prof. Totok Agung Dwi Haryanto berharap bahwa dengan upaya bersama dan perencanaan yang matang, Indonesia akan mampu mengatasi ancaman krisis pangan yang diakibatkan oleh perubahan iklim dan menjaga ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakatnya. 

Related posts

Temu Penyuluh Pertanian PPPK: Genjot Daya Saing Produksi Pertanian dalam Negeri

Editor

Dampak Positif dan Negatif Mutasi pada Tanaman Serta Pemanfaatannya untuk Masa Depan Pertanian

Editor

Melihat Lebih Dalam pada Aspek Utama Ketahanan Pangan

Editor

Leave a Comment