Perlu juga dicatat bahwa beberapa bahan seperti hormon pertumbuhan atau vitamin tertentu bisa bereaksi terhadap perubahan pH. Oleh karena itu, sebagian praktisi menambahkan bahan-bahan sensitif ini setelah proses pemanasan namun sebelum sterilisasi akhir dilakukan. Dengan begitu, kualitas media kultur jaringan tetap terjaga dan stabil.
Baca Juga : 5 Tahapan Kultur Jaringan yang Wajib Kamu Tahu Kalau Mau Perbanyak Tanaman Super Cepat!
Proses Pemasakan Media Kultur Jaringan
Setelah pH disesuaikan, tahap berikutnya adalah memasak media kultur jaringan untuk memastikan semua komponen benar-benar larut dan siap digunakan. Proses ini dilakukan dengan memanaskan media di atas kompor hingga mendekati titik didih. Biasanya tanda yang digunakan adalah saat muncul gelembung kecil namun belum menjadi gelembung besar. Pada titik ini, proses pemanasan dihentikan untuk mencegah kerusakan bahan-bahan aktif di dalam media kultur jaringan.
Proses memasak ini juga membantu homogenisasi media, sehingga semua komponen bisa terdistribusi secara merata. Pengadukan selama pemanasan sangat dianjurkan, karena beberapa bahan bisa mengendap di dasar jika tidak diaduk. Jangan gunakan api terlalu besar karena bisa menyebabkan karamelisasi gula dan merusak struktur nutrisi pada media kultur jaringan.
Setelah proses pemasakan selesai, media didiamkan beberapa saat untuk menurunkan suhu sebelum dipindahkan ke dalam botol penanaman. Pastikan wadah yang digunakan bersih dan steril agar media tidak terkontaminasi. Tahapan ini menjadi titik penting dalam menjaga sterilitas media kultur jaringan sebelum masuk ke proses sterilisasi akhir.
Sterilisasi
Langkah terakhir dan paling penting dari seluruh proses adalah sterilisasi media kultur jaringan. Proses ini bertujuan untuk membunuh semua mikroorganisme yang mungkin masuk selama proses pencampuran, pemasakan, atau pemindahan ke dalam botol tanam. Sterilisasi dilakukan menggunakan autoclave, yaitu alat yang menggunakan uap panas bertekanan tinggi. Suhu ideal yang digunakan adalah 121°C dengan tekanan 15-17 psi selama 20 hingga 30 menit. Proses ini terbukti efektif dalam mensterilkan media kultur jaringan.
Namun, sterilisasi tidak boleh dilakukan terlalu lama. Jika media terlalu lama dipanaskan, bisa terjadi kerusakan nutrisi seperti penguraian gula, degradasi vitamin, inaktivasi hormon pertumbuhan, dan perubahan pH. Semua kerusakan ini akan berdampak pada tidak optimalnya pertumbuhan eksplan dalam media kultur jaringan. Oleh karena itu, durasi sterilisasi harus tepat dan disesuaikan dengan volume media yang disterilkan.
Setelah disterilkan, media didinginkan dan disimpan di tempat tertutup selama minimal 3 hari untuk memastikan tidak ada kontaminasi yang muncul. Jika setelah masa simpan tidak ada tanda-tanda kontaminasi seperti bau busuk atau pertumbuhan jamur, maka media kultur jaringan siap digunakan untuk menanam eksplan. Tahap penyimpanan ini penting untuk memastikan kualitas akhir media benar-benar aman bagi tanaman.
Baca Juga : Mengenal Kultur Jaringan, Solusi Modern untuk Perbanyakan Tanaman yang Cepat dan Efisien
Dari keseluruhan proses di atas, dapat disimpulkan bahwa pembuatan media kultur jaringan bukanlah perkara sepele. Dibutuhkan ketelitian, perhitungan yang akurat, dan ketatnya standar sterilisasi agar hasil yang didapat maksimal. Setiap tahapan memiliki peran penting yang saling mendukung untuk menciptakan media yang tidak hanya steril, tetapi juga kaya nutrisi bagi tanaman. Jika salah satu tahapan diabaikan, bisa jadi pertumbuhan eksplan akan terganggu, bahkan gagal total.
Dengan pemahaman dan praktik yang baik, siapa pun bisa mulai membuat media kultur jaringan sendiri di rumah atau laboratorium kecil. Kuncinya adalah konsistensi dalam menjalankan tahapan demi tahapan sesuai prosedur yang benar. Semakin sering Anda melakukannya, semakin terbiasa Anda dalam mengenali potensi kesalahan dan cara memperbaikinya. Jadi, jangan ragu untuk mencoba dan bereksperimen dengan berbagai komposisi media kultur jaringan agar hasil yang diperoleh semakin optimal dan sesuai dengan kebutuhan tanaman yang Anda budidayakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Komunitas Rumah Tani